Aceh Tawarkan 4 Pulau di Singkil hingga Terowongan Geurutee ke Investor Timur Tengah
Jakarta, Infoaceh.net – Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) menawarkan empat pulau eksotis di Kabupaten Aceh Singkil serta proyek infrastruktur strategis Terowongan Geurutee kepada para investor dari negara-negara Timur Tengah.
Tawaran ini disampaikan dalam forum dialog investasi yang berlangsung di Emirati House, Jakarta Pusat, Sabtu malam, 5 Juli 2025.
Empat pulau yang ditawarkan kepada investor adalah Pulau Mangkir Ketek, Pulau Mangkir Gadang, Pulau Lipan, dan Pulau Panjang.
Pulau-pulau ini sebelumnya sempat berpolemik terkait batas wilayah dengan Sumatera Utara, namun kini telah dipastikan berada dalam wilayah administratif Aceh berdasarkan keputusan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam dialog tersebut, Mualem memaparkan konsep pengembangan kawasan industri pariwisata halal bertaraf internasional di pulau-pulau tersebut.
Ia menyebut, Aceh ingin membangun kawasan “Halal Tourism Industrial Estates” yang modern dan berstandar global, namun tetap mengedepankan nilai-nilai syariah.
“Konsepnya adalah kawasan wisata halal terpadu, yang tidak hanya menjadi destinasi wisata, tapi juga pusat ekonomi berbasis industri halal,” ujar Mualem dalam keterangannya, Ahad (6/7/2025).
Selain sektor pariwisata, Mualem juga menyampaikan peluang investasi di bidang lain seperti industri parfum, perikanan, pertanian, serta proyek-proyek infrastruktur.
Salah satu yang turut ditawarkan adalah pembangunan Terowongan Geurutee, proyek vital yang akan membuka akses transportasi strategis antara Aceh Besar dan Aceh Jaya.
Menurut gubernur, Aceh memiliki kekayaan alam yang melimpah dan sumber daya yang siap diolah menjadi kekuatan ekonomi riil.
“Kita tidak hanya bicara migas. Aceh punya potensi besar di bidang pertanian, perikanan, dan industri halal lainnya. Ini yang kami dorong kepada investor Timur Tengah,” jelasnya.
Mualem juga menyampaikan bahwa Pemerintah Aceh siap memfasilitasi realisasi investasi mulai dari perizinan hingga pelaksanaan di lapangan.
Investor dan Dubes Timur Tengah Akan Kunjungi Aceh Oktober 2025
Dialog investasi yang diinisiasi oleh Duta Besar Uni Emirat Arab, Abdulla Salem Al Dhaheri, juga dihadiri oleh sejumlah duta besar dari negara-negara Timur Tengah dan Eropa Timur.
Di antaranya Duta Besar Bahrain Ahmed Abdulla Alharmasi Alhajeri, Duta Besar Yordania Sudqi Attallah Al Omoush, Duta Besar Palestina Zuhair Saleh Muhammad Al-Shun, Duta Besar Bosnia Armin Limo dan Duta Besar Bulgaria Tanya Dimitrova.
Hasil dialog tersebut menyepakati bahwa para duta besar dan investor dari negara-negara tersebut akan melakukan kunjungan langsung ke Aceh pada Oktober 2025 untuk meninjau langsung lokasi investasi potensial.
“Kita melihat keseriusan dari para duta besar Timur Tengah untuk datang langsung ke Aceh. Ini sinyal baik bahwa investasi yang kita tawarkan tidak akan berhenti hanya sebagai wacana,” kata Mualem.
Ia berharap kunjungan tersebut akan menjadi langkah awal kerja sama konkret antara Aceh dan negara-negara Timur Tengah dalam membangun sinergi investasi yang berkelanjutan.
Dalam dialog tersebut, Gubernur Aceh juga menegaskan komitmennya menjadikan Aceh sebagai salah satu pusat pariwisata halal dan industri syariah di Asia Tenggara. Ia optimis dengan dukungan investasi dari Timur Tengah, transformasi ekonomi Aceh akan semakin cepat terwujud.
“Kita berikhtiar membangun sinergi jangka panjang dengan negara-negara Timur Tengah. Bukan hanya demi pertumbuhan ekonomi, tapi juga untuk memperkuat peran Aceh sebagai bagian dari dunia Islam,” pungkas Mualem.
Gubernur Aceh hadir dalam dialog tersebut bersama tim khusus yang dibentuk untuk mempercepat penjajakan dan pelaksanaan investasi dari kawasan Timur Tengah ke Aceh.