Infoaceh.net, BANDA ACEH –Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang berfokus pada bantuan AS di seluruh dunia, tak lama setelah dilantik pada Senin, 20 Januari 2025.
Dalam langkah awalnya, Departemen Luar Negeri AS memerintahkan pembekuan pendanaan baru untuk hampir semua bantuan pembangunan luar negeri yang berasal dari negara itu.
Hanya beberapa jam setelah menjabat, Trump memutuskan untuk memberlakukan penghentian sementara selama 90 hari terhadap proyek-proyek global yang didanai AS.
Kebijakan ini bertujuan untuk meninjau efisiensi dan konsistensi proyek-proyek tersebut dengan kebijakan luar negeri pemerintahannya.
Salah satu yang terkena imbas dari penghentian Amerika tersebut adalah Aceh, dengan disetopnya program United States Agency for International Development (USAID) atau Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat.
Program tersebut adalah USAID Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR).
Penghentian operasional USAID SEGAR ini berlaku mulai 25 Januari 2025 dan direncanakan berlangsung selama 90 hari sambil menunggu keputusan lebih lanjut dari pihak Gedung Putih dan USAID.
Namun, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh, Teuku Ahmad Dadek memastikan penghentian operasional sementara program USAID SEGAR tidak menghalangi pembangunan berkelanjutan dan penyusunan dokumen pengembangan Kakao Aceh.
“Kami memahami bahwa kebijakan ini adalah bagian dari evaluasi global yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat. Namun, kami ingin memastikan bahwa penghentian sementara ini tidak menjadi penghalang bagi penyusunan roadmap kakao Aceh,” kata Kepala Bappeda Aceh, Teuku Ahmad Dadek dalam keterangan, Selasa (28/1/2025).
Menurutnya, kegiatan ini tidak akan berhenti, dan tetap dilanjutkan sambil menunggu kebijakan lebih lanjut dari Presiden Donald Trump.
Hal ini ia sampaikan menyikapi pemberitahuan penghentian sementara kegiatan operasional USAID SEGAR di Aceh akibat kebijakan Executive Order yang dikeluarkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Penghentian ini tidak akan menghambat upaya pembangunan di Aceh, termasuk penyusunan Roadmap Kakao Aceh 2025-2045.
Teuku Ahmad Dadek menambahkan penyusunan roadmap kakao ini merupakan bagian penting dari upaya meningkatkan kesejahteraan petani kakao di Aceh dan menjadikan Aceh sebagai salah satu pusat produksi kakao unggulan.
“Roadmap Kakao Aceh 2025-2045 ini akan menjadi panduan strategis untuk meningkatkan tata kelola, produktivitas, dan akses pasar bagi petani kakao di Aceh. Kami tidak akan kehilangan momentum ini, bahkan dalam kondisi yang penuh tantangan,” ujarnya.
Bappeda Aceh, bersama dengan mitra lokal dan internasional, termasuk USAID SEGAR, tetap berkomitmen melanjutkan program-program pembangunan yang berdampak positif bagi masyarakat.
“Kami juga akan menjajaki peluang kolaborasi dengan pihak lain, baik dari dalam negeri maupun internasional, untuk memastikan keberlanjutan program-program penting seperti ini,” tambahnya.
Sebagai langkah lanjutan, Bappeda Aceh akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan agenda pembangunan berjalan sesuai dengan rencana.
“Kami berterima kasih atas semua dukungan yang telah diberikan dan akan terus mencari solusi terbaik untuk mendukung keberlanjutan program pembangunan di Aceh,” pungkas Ahmad Dadek.