Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Arya Daru Tewas dengan Kepala Dilakban, CCTV Hilang Detik: Pembunuhan atau Skandal Dibungkam?

Publik kini menantikan jawaban: siapa pelaku di balik kematian diplomat muda tersebut? Adakah motif politik atau skandal besar yang disembunyikan? Satu hal yang pasti, misteri lakban dan CCTV yang diduga dimanipulasi telah membuka ruang spekulasi yang luas. Polisi pun dituntut segera mengungkapnya secara transparan dan tuntas.
Rekaman CCTV di lokasi kosnya di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, justru menambah kejanggalan dalam kasus ini.

Jakarta, Infoaceh.net – Misteri kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (39), semakin memunculkan banyak tanda tanya. Rekaman CCTV di lokasi kosnya di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, justru menambah kejanggalan dalam kasus ini.

Dari hasil penelusuran rekaman, aktivitas terakhir Arya terekam pada Senin malam, 7 Juli 2025 pukul 23.36 WIB. Setelah itu, tak ada lagi pergerakan hingga jasadnya ditemukan keesokan harinya, Selasa pagi, 8 Juli.

Saat ditemukan, kepala Arya dalam kondisi terbungkus lakban kuning, sementara tubuhnya tertutup selimut.

Namun yang mengherankan, dalam video CCTV yang ditinjau pada Selasa pagi, tepat setelah istri Arya melapor bahwa suaminya tak merespons telepon, terdapat jeda mencurigakan.

Pada pukul 23.25.19, waktu rekaman tiba-tiba meloncat ke 23.25.53. Dugaan penghilangan rekaman pun menguat—apakah sengaja dihapus, atau ada gangguan teknis?

Lebih lanjut, video memperlihatkan penjaga kos bersama seorang pria lain membuka paksa jendela kamar Arya. Namun anehnya, keduanya tak menunjukkan raut panik atau cemas, padahal hendak memasuki kamar yang kemudian ditemukan berisi jenazah.

Mereka malah tampak santai, seolah tak terjadi apa-apa.

Dalam rekaman lainnya, Arya tampak keluar dari kamarnya sekitar pukul 23.24 WIB pada Senin malam, membawa kantong plastik hitam besar dan berjalan sambil membuka seluruh kancing bajunya. Tidak ada informasi mengenai isi kantong tersebut.

Kriminolog: “Tidak Ada Kejahatan yang Sempurna”

Pakar hukum pidana dan kriminolog Universitas Borobudur, Hudi Yusuf, menilai kuat bahwa Arya menjadi korban pembunuhan. Ia menolak dugaan bunuh diri dengan alasan penggunaan lakban tidak lazim dalam praktik mengakhiri hidup sendiri.

“Bunuh diri biasanya ingin cepat meninggal. Lakban tidak efisien dan butuh waktu lama. Dugaan saya kuat: ini pembunuhan. Tapi saya yakin, tidak ada kejahatan yang sempurna,” tegas Hudi, Sabtu (12/7/2025).

Kriminolog Haniva Hasna turut bersuara. Ia mengatakan, penggunaan lakban untuk membungkam mulut adalah indikasi kuat korban dibunuh secara terencana.

“Kalau memang dari awal mulutnya dililit lakban, berarti ini upaya agar korban tak berteriak. Itu artinya, ini dilakukan dengan perhitungan yang sangat matang,” ujar Haniva.

Menurut Haniva, dibutuhkan keterampilan khusus untuk membungkus kepala dengan lakban hingga korban kehilangan nyawa. “Kalau memang dia sendiri yang lakukan, logikanya tidak masuk. Ini lebih kuat mengarah ke pembunuhan dengan perencanaan,” ujarnya.

Penyelidikan Berlanjut, Ditreskrimum Polda Metro Ambil Alih

Kini, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya resmi mengambil alih kasus kematian misterius Arya Daru. Wadirreskrimum AKBP Putu Kholis Aryana menyatakan penyelidikan masih berlangsung dan dilakukan secara mendalam.

“Betul, masih dalam penyelidikan. Kami akan selidiki lebih dalam dan menyeluruh,” ujar Putu.

Publik kini menantikan jawaban: siapa pelaku di balik kematian diplomat muda tersebut? Adakah motif politik atau skandal besar yang disembunyikan? Satu hal yang pasti, misteri lakban dan CCTV yang diduga dimanipulasi telah membuka ruang spekulasi yang luas. Polisi pun dituntut segera mengungkapnya secara transparan dan tuntas.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Ketua DPD I Partai Golkar Aceh periode 2020–2025, TM Nurlif, diperpanjang masa jabatannya. (Foto: Ist)
Bupati Aceh Besar Muharram Idris atau Syech Muharram menyerahkan SK Plt Kadiskopukmdag Aceh Besar kepada Drs Sulaimi MSi di halaman Kantor Bupati Aceh Besar, Kota Jantho, Senin (14/7). (Foto: Ist)
Klub Persiraja Banda Aceh, akan menggelar latihan perdana pada Jumat, 25 Juli 2025, di Stadion H. Dimurthala Lampineung, Banda Aceh.
Polres Aceh Tengah meraih Juara I Festival Band Hari Bhayangkara ke-79 yang digelar selama dua hari, 12-13 Juli 2025 di Gedung Meuligoe Tribrata, Mapolda Aceh. (Foto: Ist)
Riza Rahmatillah SH, pengacara muda di Banda Aceh
Rumoh Geudong di Gampong Bili Aron Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie kini menjadi Memorial Living Park. (Foto: Ist)
Konsul Haji pada Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI di Jeddah, Nasrullah Jasam
Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal bersama Wakil Wali Kota Afdhal Khalilullah memantau kegiatan hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2025/2026, Senin (14/7/2025). (Foto: Ist)
Petugas Bea Cukai Aceh sedang berlatih menggunakan Handheld X Ray yang mampu menembus berbagai material untuk mencegah barang terlarang. (Foto: Ist)
Kakanwil Kemenag Aceh Azhari didampingi Kepala MTsN 1 Banda Aceh Hj Ummiyani SAg MPd dan ketua komite menyematkan tanda peserta kepada dua perwakilan siswa, Senin, 14 Juli 2025. (Foto: Ist)
Bupati Aceh Besar Muharram Idris (Syech Muharram), melantik Bahrul Jamil sebagai Sekda Aceh Besar definitif, di halaman Kantor Bupati Aceh Besar, Kota Jantho, Senin (14/7). (Foto: Ist)
Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko saat memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Seulawah 2025 di aula Meuligoe Polda Aceh, Senin (14/7). (Foto: Ist)
ilustrasi Klose Merek Beras
Presiden Iran Terluka dalam Serangan Bunker Israel
Skandal Judi Online Kominfo: Budi Arie Disebut Terima Jatah Puluhan Miliar
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB, Abdullah
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh resmi membuka penerimaan mahasiswa baru untuk Prodi Teknik Perminyakan di Fakultas Teknik pada Tahun Akademik 2025/2026. (Foto: Ist)
Kasi Humas Polresta Banda Aceh Iptu Erfan Gustiar
Sejumlah anggota dewan dikritik cenderung menyalahgunakan fungsi pengawasan untuk kepentingan pribadi, bahkan menjadikan Pokir sebagai alat berburu proyek. (Foto: Ist)
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Enable Notifications OK No thanks