Bangun Citra Positif Kejaksaan, Kejati Aceh Latih dan Perkuat Peran Humas di Era Digital
Banda Aceh, Infoaceh.net — Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh menggelar In-House Training Kehumasan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang kehumasan di lingkungan Kejati Aceh, Kejaksaan Negeri (Kejari) serta Cabang Kejaksaan Negeri (Cabjari) di seluruh wilayah Aceh.
Kegiatan ini berlangsung di aula Kejati Aceh dan dibuka secara resmi oleh Wakajati Aceh Muhibuddin SH MH didampingi Asisten Intelijen Mukhzan SH MH, Kepala Stasiun TVRI Aceh Ali Qausen, pada Rabu, 4 Juni 2025.
Bekerja sama dengan TVRI Aceh, pelatihan ini diikuti perwakilan dari seluruh Kejari di Aceh, kegiatan ini sebagai upaya dalam membangun kehumasan yang lebih representatif dan inklusif.
Wakajati Muhibuddin menegaskan peran kehumasan di institusi kejaksaan kini semakin penting, terutama dalam menghadapi era digital yang menuntut transparansi dan kecepatan informasi.
“Kita tidak bisa lagi bekerja di balik ‘menara gading’. Di era sekarang, keberhasilan institusi hukum tidak hanya diukur dari aspek penindakan semata, tetapi juga dari bagaimana kita membangun kepercayaan publik melalui komunikasi yang tepat dan transparan,” ujar Wakajati.
Menurutnya, humas memiliki tanggung jawab strategis dalam membentuk citra positif institusi, menjelaskan kebijakan, serta menyampaikan capaian Kejaksaan kepada masyarakat secara jelas dan mudah dipahami.
Ia juga mengapresiasi inisiatif Seksi Penerangan Hukum pada Bidang Intelijen Kejati Aceh yang telah menggagas pelatihan ini.
“Langkah ini merupakan inovasi penting yang patut dijadikan contoh oleh satuan kerja lainnya,” tambahnya.
Tak hanya itu, Wakajati mengingatkan pentingnya humas dalam memproduksi narasi-narasi positif dan membangun karakter institusi melalui penyebaran informasi yang baik.
Ia mencontohkan bagaimana kolaborasi lintas sektor, seperti yang pernah dilakukan di Jepang, mampu menghasilkan kekuatan informasi yang konstruktif.
“Kita harus belajar dari Jepang. Mereka tidak hanya menyampaikan informasi, tapi membangun sistem komunikasi yang efektif, dengan strategi yang jelas dan narasi yang kuat. Setiap hari harus ada berita positif yang diproduksi dan dipublikasikan,” ujarnya.