Bank Dunia Catat Data Baru Angka Kemiskinan Global, Indonesia Naik Drastis
Bila menggunakan standar garis kemiskinan negara berpendapatan menengah ke atas yang sebesar 8,30 Dolar AS dengan PPP 2021, maka jumlah orang miskin di Kawasan Asia Timur dan Pasifik menjadi 679,2 juta jiwa per Juni 2025, dari sebelumnya 584,2 juta jiwa.
Indonesia yang dikategorikan sebagai negara berpendapatan menegah atas sejak 2023 oleh Bank Dunia, dengan perubahan perhitungan tersebut, maka membuat jumlah penduduk miskin Indonesia meningkat tinggi.
Berdasarkan data Poverty and Inequality Platform Bank Dunia, jika menggunakan perhitungan PPP 2021 dengan standar garis kemiskinan negara berpendapatan menengah ke atas yakni 8,30 Dolar AS, maka persentase penduduk miskin di Indonesia meningkat mencapai 68,25 persen dari total populasi sebanyak 285,1 juta jiwa berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2024 Badan Pusat Statistik (BPS).
Sebelumnya pada laporan Poverty & Equity Brief edisi April 2025, Bank Dunia mencatat persentase penduduk miskin RI mencapai 60,3 persen dari total populasi pada 2024.
Sehingga, jumlah kemiskinan menjadi sekitar 194,6 juta jiwa, atau naik dibandingkan dengan penggunaan garis kemiskinan negara berpendapatan menengah atas sebelumnya 6,85 Dolar AS yang mengacu pada PPP 2017, di mana tingkat kemiskinan Indonesia 60,3 persen dari total penduduk pada 2024 atau sekitar 171,8 juta jiwa pada 2024.