Belajar di Bumi Syariat: Mahasiswa Asal Myanmar Kagumi Kehidupan Religius di Aceh
Banda Aceh, Infoaceh.net –Ketertarikan terhadap budaya, bahasa, dan masyarakat Indonesia membawa Htet Eaint Khine, mahasiswa asal Myanmar, menempuh studi di Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Program Beasiswa Darmasiswa.
Tidak seperti kebanyakan mahasiswa asing yang memilih Bali atau Pulau Jawa sebagai destinasi studi, Htet justru memilih Banda Aceh.
Alasannya sederhana namun bermakna: ia ingin mengenal sisi Indonesia yang belum banyak terekspos.
“Saya ingin melihat sisi lain Indonesia yang jarang terlihat di media sosial. Sumatera, khususnya Banda Aceh, menawarkan kekayaan budaya dan alam yang luar biasa,” ujar Htet.
USK menjadi pilihannya karena dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Aceh, dengan program akademik yang mendukung mahasiswa internasional.
Selain mempelajari Bahasa Indonesia, Htet juga ingin memahami budaya lokal lebih dalam.
Setibanya di Banda Aceh, Htet langsung merasakan suasana damai dan keramahan masyarakat setempat.
Sebagai penganut Buddha, ia mengamati secara langsung bagaimana nilai-nilai Islam terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari di Aceh.
“Saya sangat terkesan dengan bagaimana nilai-nilai Islam begitu menyatu dengan budaya di sini,” katanya.
Dalam proses belajar Bahasa Indonesia, Htet menghadapi sejumlah tantangan, terutama dalam pengucapan dan memahami berbagai aksen lokal.
Namun ia menikmati proses tersebut dan mengapresiasi struktur bahasa Indonesia yang dianggapnya sederhana dan fleksibel.
“Bahasa Indonesia tidak terlalu rumit dari sisi tata bahasa, jadi saya lebih percaya diri mengekspresikan diri,” tambahnya.
Kemampuannya pun berkembang pesat. Salah satu pencapaian yang membanggakan bagi Htet adalah ketika ia berhasil menulis esai budaya untuk ujian dengan lancar.
Tak hanya belajar di kelas, Htet juga aktif berinteraksi dengan mahasiswa dan masyarakat lokal.
Ia ikut dalam berbagai kegiatan budaya dan keagamaan. Salah satu momen yang paling berkesan baginya adalah saat merayakan Idul Fitri di Banda Aceh.
“Tradisinya berbeda dengan di Myanmar. Saya kagum melihat budaya salam-salaman dan pertemuan warga saat lebaran. Ini memperkaya pemahaman saya tentang hubungan antara agama dan budaya,” ungkapnya.
- Bahasa Indonesia
- Banda Aceh
- Beasiswa Darmasiswa
- budaya Aceh
- Budaya Indonesia
- Htet Eaint Khine
- hubungan antarbudaya
- Idul Fitri di Aceh
- kehidupan mahasiswa internasional
- keramahan warga Aceh
- kuliner Aceh
- mahasiswa asing
- mahasiswa Myanmar
- masyarakat Banda Aceh
- pendidikan di Aceh
- pengalaman mahasiswa asing
- program beasiswa internasional
- studi di Indonesia
- toleransi di Aceh
- Universitas Syiah Kuala
- usk
- utama