Cahaya Aceh Bagikan Sedekah Pangan Ramadhan
“Bahagia sekali, nenek nenek yang usia lanjut dan sangat membutuhkan bantuan itu mendoakan kami dan para donatur sambil menangis,” ucap Fahrul di Aceh Jaya.
Cahaya Aceh diinisiasi oleh Azwir Nazar mantan Presiden Mahasiswa Indonesia di Turki. Meski baru dua tahun, yayasan ini telah banyak melakukan kegiatan pendidikan, sosial, agama dan kemanusiaan.
Di Aceh Besar, Cahaya Aceh memiliki satu balai yang diberi nama Balai Edukasi dan Taman Baca Cahaya Aceh, tiap sore anak – anak belajar secara gratis yang diasuh oleh para relawan baik yang sedang kuliah di Banda Aceh, maupun alumni luar negeri.
Para relawan ini tidak dibayar dan melakukannya dengan ikhlas sesuai bidang ilmu masing – masing.
Di bidang agama, selain mengadakan kegiatan harian seperti pengajian figh bagi ibu – ibu dan tafsir untuk bapak bapak, YCA juga sering mengadakan kegiatan peringatan hari hari besar Islam. Baik sendiri maupun bergandeng tangan dengan komunitas lainnya.
Di bidang kemanusiaan, YCA beberapa kali menginisiasi kegiatan sosial, bukan saja di Aceh, tapi juga untuk gempa lombok dan beli baju lebaran bagi anak anak pengungsi Suriah dan Uyghur di Istanbul, Turki.
“Insya Allah di Turki kita punya cita – cita. Ada rumah Cahaya Aceh di ibukota dunia,” harap Dedy Irwanda, relawan Cahaya Aceh di sana.
Alhamdulillah, semoga istiqamah, sekarang ada lebih 40 relawan yang mengajar dan ratusan anak – anak muda terlibat dalam berbagai kegiatan Cahaya Aceh meski berada di luar Aceh dan mancanegara,” sebut Firmansyah Asnawi, Representatif CA di Jakarta.
YCA juga mengucapkan terima kasih bagi semua donatur yang telah berpartisipasi, tidak melihat besar kecil jumlahnya, karena 100 persen akan disalurkan kepada yang berhak. Yang penting keihlasan semua dan saling berbagi. Tanpa harus menyalahkan siapapun dalam kondisi saat ini,” tutup Intan, qariah Cahaya Aceh di Abdya.
Diharapkan, sedekah pangan ini terus menginspirasi banyak komunitas lain untuk bergerak membantu masyarakat. [*]