Pidie – Dandim 0102/Pidie Letkol Arh Tengku Sony Sonatha didampingi Wakil Bupati Pidie Jaya Said Mulyadi mengunjungi dan bersilaturrahmi ke Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik Razali bin Adam, warga tidak mampu di Gampong Mulieng Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya, Kamis (19/11).
Turut mendampingi, Danramil Meureudu Kapten Inf Bahagia, Kapolsek Meureudu Ipda M Yunus, Camat Meureudu diwakili Kasi Kesra Efendi, Kepala Mukim Beuracan Tgk Syamsudin, dan Keuchik Mulieng, M. Yusuf.
Kunjungan dan silaturrahmi ini bertujuan membantu warga yang kurang mampu agar mempunyai rumah layak huni dan lebih mendekatkan hubungan antara aparat pemerintah dan warga
Dalam kunjungan tersebut, Dandim memeriksa tiap sudut rumah dinding dari anyaman bambu yang terlihat usang, tiang dari bambu juga sudah menua karena termakan usia.
Pengecekan ini sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat sehingga ketimpangan dari segi ekonomi atau sarana yang ada, bisa sedikit disamakan.
Dalam kesempatan itu, Dandim juga memastikan apakah mereka ada mendapatkan program kesejahteraan yang lain dari pemerintah seperti jaminan kesehatan dan bantuan langsung tunai yang telah diprogramkan oleh pemerintah.
“Alhamdulillah, kami rakyat miskin dapat perhatian dari pemerintah kami juga berharap adanya bantuan untuk kami dalam memperbaiki rumah supaya tempat tinggal kami layak huni,” ujar Razali.
Dandim 0102 Pidie Letkol Arh Tengku Sony Sonata mengatakan kegiatan tersebut merupakan sinergitas antara TNI dan Pemerintah Daerah untuk membantu warga kurang mampu dalam mendapatkan tempat tinggal layak.
Menurutnya, program ini baik karena langsung bersentuhan dengan masyarakat yang berhak.
“TNI akan selalu bekerja sama dengan dinas terkait, sehingga terjalinnya hubungan erat serta kemanunggalan TNI dan rakyat serta budaya gotong royong dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” pungkas Dandim.
Sementara Wakil Bupati Pidie Jaya Said Mulyadi menyampaikan, akan membantu tempat tinggal yang layak bagi pasangan suami istri tuna netra Razali dan istrinya Nurhayati yang merupakan keluarga fakir di Gampong Mulieng, Kecamatan Meureudu.
Pasangan tuna netra tersebut kesehariannya berprofesi sebagai tukang pijat, mereka tinggal di rumah yang tidak layak huni itu bersama empat orang anaknya.
“Bersama Pak Dandim, akan kami segerakan bantuan rumah bagi keluarga tuna netra ini,” kata Said Mulyadi.
Wakil Bupati berjanji juga akan mengupayakan agar anak dari pasangan tuna netra ini dapat melanjutkan sekolahnya.
Menurut Keuchik Gampong Mulieng M Yusuf Usman, pihak gampong sebenarnya sudah merencanakan bantuan rumah dari dana desa untuk keluarga tersebut. Namun, karena pandemi Covid-19 yang dana desa banyak tersedot untuk BLT, maka bantuan rumah tersebut tak dapat dilanjutkan tahun ini.
Dia mengatakan, pasangan tuna netra tersebut kesehariannya berprofesi sebagai tukang pijat dan belum lama tinggal di Gampong Mulieng. Rumah yang kondisinya memprihatikan itu baru ditempati sekitar satu tahun lima bulan dan merupakan warisan orang tua mereka. Sebelumnya keluarga tersebut tinggal di Kecamatan Geulumpang Tiga, Pidie, dan baru memperoleh Kartu Keluarga Gampong Mulieng, bulan lalu. (IA)