Daripada “Duel”, Nasir Djamil Sarankan Dirreskrimsus dan YARA Berduet Ungkap BBM Ilegal
BANDA ACEH — Anggota Komisi Hukum DPR RI asal Aceh M Nasir Djamil meminta agar Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Aceh bisa berduet dengan Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) dalam hal pengungkapan kasus BBM solar ilegal ke salah satu perusahaan Batubara yang beroperasi di Aceh Barat.
Hal ini dimaksud agar kasus itu bisa terang benderang dan berlanjut ke meja hijau.
“Alangkah baiknya jika Ditreskrimsus Polda Aceh bisa berduet dengan YARA untuk mengungkap aktor intelektual di balik BBM ilegal tersebut. Kalau keduanya “berduel” justru nanti institusi Polri dinilai antikritik atau emoh diberi masukan,” ujar Nasir Djamil, Senin (17/4).
Menurut Nasir, selama ini Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo selalu mendorong partisipasi masyarakat untuk pengungkapan kejahatan, baik umum maupun khusus.
Di sisi lain, Polda Aceh juga telah banyak melakukan penangkapan dan pengungkapan kasus BBM solar bersubsidi yang disalahgunakan untuk kepentingan bisnis.
Namun jumlah liternya masih tergolong kecil. Dalam penangkapan itu yang sering menjadi tersangka adalah sopir yang membawa truk pengangkut BBM solar bersubsidi.
Sangat jarang menyentuh aktor intelektualnya. Kali ini, lanjut Nasir, hasil tangkapan Polda Aceh soal BBM solar ilegal yang dibawa ke perusahaan batubara itu mencapai angka 24 ton. Ini angka besar. Apalagi kasus itu sudah menjadi perhatian publik.
“Sayangnya sopir kerap dikorbankan untuk melindungi aktor intelektualnya. Karena itu kita meminta Kapolda Aceh agar serius mengusut tuntas BBM ilegal ke perusahaan Batubara itu sehingga menyentuh aktor intelektualnya,”, ujar politisi PKS yang sejak tahun 2004 hingga kini masih bertahan di Senayan. (IA)