Data Warga di Perantauan, Aplikasi ‘Database Masyarakat Aceh’ Diluncurkan
“Kita berharap seluruh masyarakat Aceh di perantauan terdata dengan baik. Supaya, apabila nanti ada hal-hal terkait dengan Aceh bisa diberikan informasi secara update, terukur dan terarah,” kata Almuniza.
Adapun database yang mencakup wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten, guna penyebarluasan informasi pembangunan dan kegiatan bagi masyarakat Aceh yang akan dilakukan secara cepat, akurat dan mudah.
Selain aplikasi Database Masyarakat Aceh, BPPA juga meluncurkan lima aplikasi lainnya, meliputi aplikasi BPPA yakni yang mencerminkan BPPA.
Selanjutnya aplikasi Digital Dokumen yang difungsikan untuk pengarsipan file di BPPA. Lalu, aplikasi Dokumen Kedinasan yang berhubungan dengan seluruh Satuan Kerja Pengkat Aceh (SKPA) akan terkoneksi dengan kementerian dan lembaga yang dibutuhkan.
“Lalu tugas BPPA adalah memantau sejauh mana dokumen tersebut telah dikerjakan oleh kementerian dan lembaga, dalam hal ini kepengurusan paspor dan surat dinas ke luar negeri, misalnya, atau yang berhubungan dengan kinerja pemerintah Aceh di Jakarta Pusat” jelas dia.
Selanjutnya, aplikasi Sistem Informasi Layanan Transportasi. Aplikasi internal ini diperuntukkan untuk pelayanan kedinasan seperti pelayanan terhadap pemimpin daerah, kepala dinas, Ketua DPRA dan lainnya
“Jadi ke depan, jika pimpinan ke luar daerah dalam rangka kerja, maka pimpinan di Aceh melalui ajudannya terlebih dahulu mendaftarkan kunjungan kerja untuk kemudian BPPA menyiapkan keperluan transportasi,” jelas Almuniza.
Terakhir adalah aplikasi Database Bisnis Masyarakat. Aplikasi tersebut lebih kepada pendataan tempat usaha masyarakat Aceh baik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Jabodetabek.
Adapun tujuan utama pendataan, kata Almuniza agar sesama pengusaha Aceh dapat saling memberikan dukungan terhadap usahanya.
Begitu pula jika ada masyarakat Aceh yang datang baik ke Jakarta dan daerah lainnya di Jabodetabek, bisa berbelanja di tempat usaha orang Aceh tersebut.
“Dengan pendataan ini pula, masyarakat Aceh dan Pemerintah tahu ada berapa banyak usaha orang Aceh di luar, selain berguna untuk data, juga bermanfaat bagi usaha orang Aceh itu sendiri,” jelasnya.