Diaspora Global Aceh Gelar Kongres Luar Biasa, Sampaikan 12 Rekomendasi
JAKARTA — Dewan Pengurus Pusat Diaspora Global Aceh (DGA) menggelar Rapat Tahunan, sekaligus Kongres Luar Biasa untuk memformulasikan visi, misi dan Restrukturisasi organisasi DGA yang semakin berkembang.
Rapat Tahunan dan KLB DGA dibuka oleh Pj Gubernur Achmad Marzuki diwakili Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal di Wisma Taman Iskandar Muda, Jakarta, Sabtu (16/12/2023).
Diaspora Global Aceh (DGA) merupakan wadah pemersatu keseluruhan masyarakat Aceh di perantauan baik di dalam negeri maupun di luar negeri, yang berdomisili di luar Provinsi Aceh.
DGA dimaksudkan agar secara kolektif dapat berkontribusi membangun, mengembangkan dan mempromosikan nilai-nilai keAcehan, keIndonesiaan dan kemanusiaan pada tataran strategis.
“DGA hari ini menyelenggarakan rapat tahunan untuk evaluasi kerja selama satu tahun terakhir sekaligus menyusun rencana kerja DGA ke depan serta antisipasi hal-hal strategis yang bisa diselesaikan,” ujar Ketua DPP DGA Dr Mustafa Abubakar MSi didampingi Sekretaris Jenderal Dr Ir Surya Darma MBA.
DGA pada saat ini memiliki struktur kepengurusan Dewan Pengurus Pusat DGA yang berpusat di Jakarta serta 20 Chapter (Sagoe) di seluruh dunia. Setelah berusia 2 tahun sejak didirikan pada tahun 2021.
Setelah melalui masukan dari para peserta Kongres Luar Biasa dan mencermati kecenderungan yang terjadi di tataran global, nasional dan lokal, maka Kongres Luar Biasa DGA menyampaikan 12 rekomendasi
1. Memberi apresiasi yang tinggi dan tulus terhadap keputusan UNESCO yang menetapkan hari kelahiran Keumalahayati, Laksamana Perempuan dari Aceh (1550-1615), sebagai hari perayaan/peringatan internasional, disamping ditetapkannya Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ke-7 dalam pertemuan-pertemuan UNESCO.
2. Mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya upaya pemerintah dalam menyelesaikan konflik di Palestina yang telah mengakibatkan belasan ribu korban meninggal, terutama wanita dan anak-anak. DGA menegaskan perlunya segera diusahakan tercapainya gencatan senjata yang permanen, dan mendorong upaya internasional agar Palestina segera meraih kemerdekaan sebagai bangsa yang berdaulat, sesuai amanat UUD 1945.