Dipermalukan Oleh Waria, Aceh Hanya Mampu Mengecam
INFOACEH.NET, BANDA ACEH — Sudah tiga hari publik Aceh dihebohkan dengan video viral yang memperlihatkan seorang waria ber selempang Aceh yang menjadi pemenang kontes waria dengan nama acara pemilihan “Miss Beauty Star Indonesia 2024”.
Dari informasi yang diperoleh, kontes waria tersebut digelar di sebuah hotel di Jakarta yakni Hotel Orchardz pada 4 Agustus 2024.
Sontak acara kontes waria itu membuat jagat maya Aceh gempar karena ada peserta yang membawa nama Aceh seperti tertulis di selempang yang dipasang di badan peserta tersebut.
Hal itu jelas-jelas telah membuat Aceh yang menerapkan syariat Islam sangat dipermalukan. Wajah Aceh di mata masyarakat Indonesia sudah tercoreng, apalagi kemudian peserta ber selempang Aceh itu keluar sebagai pemenang kontes waria di tingkat nasional atau juara pertama se-Indonesia.
Usai kontes waria yang dimenangkan oleh peserta yang membawa-bawa nama Aceh itu, seribu kecaman pun terus bermunculan yang banyak dimuat di banyak media lokal dan nasional baik media online maupun cetak.
Berbagai kecaman datang dari berbagai kalangan masyarakat hingga mengutuk si waria yang membawa nama Aceh dan juga panitia penyelenggara.
Kecaman datang mulai dari ulama Aceh di MPU, ormas Islam, sejumlah lembaga, anggota dewan, hingga Pemerintah Aceh melalui Dinas Syariat Islam turut menyampaikan kecaman, penyesalan dan permintaan agar diusut waria yang membawa-bawa nama Aceh dan penyelenggara kontes.
Sejauh ini, baru ada sebatas kecaman dan meminta diusut, dan belum ada pihak yang langsung membawa permasalahan yang mempermalukan marwah Aceh tersebut ke ranah hukum dengan melaporkan ke polisi baik di Aceh maupun di Jakarta tempat acara kontes waria itu digelar.
Kecaman di antaranya datang dari Anggota DPD RI asal Aceh H Sudirman alias Haji Uma. Menurut Haji Uma, peserta yang mengatasnamakan mewakili Aceh merupakan penghinaan bagi Aceh dengan daerah penerapan syariat Islam
“Itu penghinaan bagi Aceh, saya justru menduga mereka sengaja membenturkan penerapan syariat Islam di Aceh dengan memenangkan peserta dari Aceh yang tidak jelas asal usulnya” ungkap Haji Uma.