Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

DPRA Desak Polda Aceh Usut Kasus Gadis Asal Pidie Dijual-Diperkosa di Malaysia

Ketua Komisi I DPRA Tgk Muharuddin

Infoaceh.net, BANDA ACEH
Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mendesak Kepolisian Daerah (Polda) Aceh untuk segera membentuk tim dan mengusut tuntas kasus yang menimpa gadis Aceh asal Pidie yang menjadi korban perdagangan orang, hingga dirudapaksa dan dipaksa untuk melayani pria hidung belang.

“Polda Aceh harus membentuk tim khusus untuk mengusut agen-agen tenaga kerja ilegal di Aceh yang terlibat perdagangan orang tersebut, agar tidak ada lagi anak-anak Aceh ke depannya menjadi korban seperti ini,” kata Ketua Komisi I DPRA Tgk. Muharuddin, dalam keterangannya Kamis (26/12/2024), menanggapi kasus yang menimpa gadis Aceh asal Pidie yang menjadi korban perdagangan orang dan dirudapaksa di sebuah hotel di Malaysia.

Dalam pengungkapan kasus ini, Tgk Muharuddin berharap Polda Aceh dapat menindak tegas siapapun oknum yang terlibat, termasuk jika adanya keterlibatan pihak imigrasi karena adanya dugaan pemalsuan identitas korban.

“Ini tidak menutup kemungkinan adanya oknum di pihak imigrasi yang terlibat. Jika memang ada, harus diusut tuntas sampai ke akar-akarnya,” tegas Tgk Muharuddin.

Selain mengungkap agen di Aceh, Tgk Muharuddin berharap kepada Polri dapat bekerja sama dengan Kepolisian Diraja Malaysia untuk membekuk sindikat perdagangan orang di Malaysia yang bekerja sama dengan agen Aceh tersebut, serta menyeret para pelaku rudapaksa tersebut ke penjara.

“Ini aksi yang biadab, yang perlu mendapat perhatian khusus Polri dan Kepolisian Diraja Malaysia,” ujarnya.

Kepada Pemerintah Aceh khususnya Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPP) Aceh, Tgk Muhar mendesak untuk memberikan pendampingan kepada korban jika telah dipulangkan ke Aceh nantinya, agar korban terhindar dari trauma yang berkepanjangan.

Kepada Dinas Sosial Aceh, Tgk Muhar mendesak agar memfasilitasi kepulangan korban dan membantu kebutuhan-kebutuhan lainnya.

“Kami berharap kepada Bapak Presiden RI agar membuka lapangan kerja bagi putra-putri Aceh. Karena faktor pengangguran inilah yang kemudian memancing setiap agen-agen tak bertanggungjawab memanfaatkan kesempatan untuk mencari korban. Khususnya para orang tua diharapkan juga ikut mengawasi anak-anaknya agar tidak terpengaruh dengan janji-janji manis dari para agen dengan dalih bisa bekerja di luar dengan gaji tinggi tanpa bukti yang jelas,” imbuhnya.

Seperti diketahui, seorang gadis Aceh berusia 17 tahun asal sebuah desa Kecamatan Sakti, Pidie, dilaporkan menjadi korban perdagangan manusia dan dirudapaksa warga asing di Malaysia.

Dalam video singkat yang beredar di media sosial disebutkan, gadis itu diikat dan dirudapaksa oleh lima pria dari Banglades, China, India, Melayu, dan Jepang dalam satu malam di sebuah hotel di Malaysia.

Selama satu bulan disekap di hotel tersebut, korban dipaksa untuk melayani para pria hidung belang.

Gadis yang jadi korban rudapaksa itu kemudian diselamatkan oleh komunitas warga Aceh di Malaysia dan sedang berupaya untuk dipulangkan ke Indonesia.

Dalam video yang disebar ke media sosial, seorang warga Aceh di Malaysia mengatakan, gadis berinisial PAF itu baru berusia 17 tahun, kemudian direkrut oleh agen untuk dipekerjakan ke Malaysia. Dikarenakan umurnya masih berusia 17 tahun, identitas korban dipalsukan menjadi 24 tahun agar bisa dipekerjakan ke Malaysia.

Lainnya

Istri Bersimbah Darah, Suami Mengamuk Gegara Selingkuh Terbongkar
replik yang dibacakan oleh Jaksa Wawan Yunarwanto dalam sidang lanjutan perkara dugaan suap dan perintangan penyidikan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (14/7/2025).
Utang Luar Negeri RI Tembus Rp7.078 Triliun pada Mei 2025
Seorang pembantu rumah tangga berinisial NM (36) ditangkap Unit Ranmor Satreskrim Polresta Banda Aceh, dalam dugaan kasus curanmor milik majikannya. (Foto: Ist)
Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal
Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky
Bupati Aceh Selatan Mirwan MS bersama Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan, TB Ardi Januar. (Foto: Ist)
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memperingati Hari Pajak 2025 dengan menggelar upacara nasional yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia, Senin (14/7). (Foto: Ist)
Ketua DPD I Partai Golkar Aceh periode 2020–2025, TM Nurlif, diperpanjang masa jabatannya. (Foto: Ist)
Bupati Aceh Besar Muharram Idris atau Syech Muharram menyerahkan SK Plt Kadiskopukmdag Aceh Besar kepada Drs Sulaimi MSi di halaman Kantor Bupati Aceh Besar, Kota Jantho, Senin (14/7). (Foto: Ist)
Klub Persiraja Banda Aceh, akan menggelar latihan perdana pada Jumat, 25 Juli 2025, di Stadion H. Dimurthala Lampineung, Banda Aceh.
Polres Aceh Tengah meraih Juara I Festival Band Hari Bhayangkara ke-79 yang digelar selama dua hari, 12-13 Juli 2025 di Gedung Meuligoe Tribrata, Mapolda Aceh. (Foto: Ist)
Riza Rahmatillah SH, pengacara muda di Banda Aceh
Rumoh Geudong di Gampong Bili Aron Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie kini menjadi Memorial Living Park. (Foto: Ist)
Konsul Haji pada Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI di Jeddah, Nasrullah Jasam
Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal bersama Wakil Wali Kota Afdhal Khalilullah memantau kegiatan hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2025/2026, Senin (14/7/2025). (Foto: Ist)
Petugas Bea Cukai Aceh sedang berlatih menggunakan Handheld X Ray yang mampu menembus berbagai material untuk mencegah barang terlarang. (Foto: Ist)
Kakanwil Kemenag Aceh Azhari didampingi Kepala MTsN 1 Banda Aceh Hj Ummiyani SAg MPd dan ketua komite menyematkan tanda peserta kepada dua perwakilan siswa, Senin, 14 Juli 2025. (Foto: Ist)
Bupati Aceh Besar Muharram Idris (Syech Muharram), melantik Bahrul Jamil sebagai Sekda Aceh Besar definitif, di halaman Kantor Bupati Aceh Besar, Kota Jantho, Senin (14/7). (Foto: Ist)
Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko saat memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Seulawah 2025 di aula Meuligoe Polda Aceh, Senin (14/7). (Foto: Ist)
Enable Notifications OK No thanks