Dua Kali Tak Diberi Makan, 392 Jamaah Haji Aceh Kloter 05 Terima Kompensasi 30 Riyal dari BPKH
Mekkah, Infoaceh.net – Sebanyak 392 jamaah haji asal Aceh yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 05 Embarkasi Aceh menerima kompensasi sebesar 30 riyal Saudi per orang dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Limited.
Kompensasi tersebut diberikan menyusul keterlambatan/ketiadaan distribusi konsumsi pada dua waktu makan—siang dan malam—pada tanggal 14 Zulhijjah 1446 H, atau beberapa hari setelah pelaksanaan ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Ketua PPIH Embarkasi Aceh, Azhari, menjelaskan bahwa dana kompensasi disalurkan secara langsung kepada jamaah melalui ketua rombongan masing-masing pada Jum’at malam, 13 Juni 2025 pukul 22.00 WAS atau Sabtu dini hari, 14 Juni 2025 pukul 01.00 WIB.
“Kompensasi ini diberikan karena saat itu terjadi peralihan penanganan konsumsi dari pihak katering setelah jamaah kembali dari Armuzna, yang menyebabkan distribusi makan siang dan malam pada 14 Zulhijjah tidak tersalurkan,” ujar Azhari, berdasarkan laporan Ketua Kloter 5, H. Rakhmad Mulyana, Ahad (15/6/2025).
Menurutnya, keputusan untuk memberikan kompensasi diambil melalui rapat bersama antara Kementerian Agama RI, BPKH Limited, Badan Pelaksana Haji (BPH), Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Mekkah, dan Kepala Sektor 9 Mekkah.
Usai keputusan itu, Ketua Kloter 05 segera melakukan pendataan terhadap seluruh jamaah yang terdampak. Pihak BPKH Limited, yang diwakili oleh H. Ramly, kemudian menghubungi Ketua Kloter dan menyatakan kesiapan memberikan dana kompensasi.
“Total dana yang disalurkan sebesar 11.760 riyal Saudi atau sekitar Rp50,5 juta, dengan asumsi kurs Rp4.300 per riyal,” ujar Rakhmad.
Dana tersebut kemudian dibagikan kepada jamaah melalui 10 ketua rombongan (Karom) Kloter 05.
Ia menambahkan, proses penyaluran berlangsung lancar dan diterima langsung oleh para jamaah yang terdampak. “Alhamdulillah, jamaah merasa terbantu dan mengapresiasi respons cepat dari BPKH dan pihak terkait,” tuturnya.
Sementara itu, kloter-kloter lain dari Embarkasi Aceh yang juga mengalami keterlambatan konsumsi pada waktu yang sama, saat ini sedang dalam proses pendataan dan pengajuan kompensasi serupa.