Infoaceh.net, Banda Aceh —Fenomena penyakit masyarakat judi online selama 8 tahun terakhir dianggap sepele ini kembali mencuat. Kali ini Presiden Jokowi langsung turun tangan dengan menabuh genderang perang judi online. “Jangan judi, jangan judi, jangan berjudi,” kata Presiden dalam konferensi persnya beberapa pekan lalu.
Menurut Praktisi IT Aceh, Teuku Farhan, penyakit judi online jika diibaratkan orang sakit sudah sekarat, kritis di ruang ICU selama delapan tahun koma, dan negara pun tak berdaya.
Mirisnya, sejak 2016 gejala penyakit ini muncul sudah mulai diperingatkan para ulama dengan menggelar sidang fatwa haram judi online, tapi tak ditanggapi serius oleh Pemerintah Aceh, daerah istimewa satu-satunya di Indonesia yang menerapkan syariat Islam.
Padahal judi ini merupakan hal yang sangat tegas dilarang agama Islam dan tercantum jelas terang benderang di dalam Alquran Surat Al Maidah 90-91 yang artinya: “Hai orang-orang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)”.
Judi, Sumber Keburukan Dunia
Bahkan dalam Tafsir Al Wajiz dijelaskan Khamr dan Judi merupakan Sumber Keburukan Dunia: Sesungguhnya melalui godaannya untuk melakukan kemungkaran ini, setan ingin meletakkan permusuhan dan kebencian di antara kalian dengan meminum khamr dan berjudi karena keduanya adalah sumber keburukan di dunia, dan keduanya itu mengandung kerusakan dalam urusan agama, yaitu menghalangi untuk ingat kepada Allah dan shalat fardhu karena hilangnya agama dan harta dunia kalian.
Maka apakah kalian akan meninggalkan hal tersebut sampai akhir waktu? Umar dan sahabat lainnya berkata: “Kami benar-benar berhenti, wahai Tuhan” lalu mereka membuang khamar itu. Minuman keras, judi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib semuanya disebut jelas sebagai perbuatan syaitan.
Bahkan menurut pakar ekonomi syariah, Prof Hafas Furqani menjelaskan dalam suatu forum anti judi online, judi dan pinjol merupakan sistem ekonomi setan kapitalisme ini diciptakan untuk mengendalikan ekonomi suatu negara.
Dengan adanya pinjol, bisnis judi baik online dan offline akan tetap eksis berkelanjutan. Perputaran uangnya sangat besar.
Bahkan dalam satu liputan investigasi judi online di salah satu pusat judi online Asia Tenggara, Kamboja. Warga Indonesia berduyun-duyun menjadi TKI di Kamboja menjadi operator judi online dengan gaji dua digit, puluhan juta rupiah per bulan ditambah bonus. Ada 73.000 lebih TKI di sana, setengah diperkirakan bekerja dalam bisnis judi online dan separuhnya bekerja menjadi pedagang makanan Indonesia, jasa lainnya untuk pekerja judi asal Indonesia.
Tidak hanya itu kehidupan di pusat judi persis seperti digambarkan Quran, banyak permusuhan dan sumber keburukan seperti banyak terjadi pembunuhan, kerja paksa dan penjualan organ tubuh manusia.
Pelaku yang terlibat judi online sebenarnya sedang mempraktekkan kelakuan syaitan. Anehnya kelakuan syaitan ini dibiarkan saja selama ini selama 8 tahun terakhir. Negara tidak hadir, rakyat yatim piatu tanpa ayah dan ibu.
Padahal dampak dari perbuatan syaitan ini sangat jelas merusak bukan hanya diri sendiri tapi berdampak pada semua sendi kehidupan masyarakat, menimbulkan permusuhan, kebencian dan yang lebih meresahkan diantara semua itu adalah dapat menghalangi pemain judi dari mengingat Alllah dan shalat.
Perbuatan dosa besar yang pemisah keislaman seseorang jika meninggalkan shalat. Maka benarlah sunnah nabi shallallahu alaihi wasallam yang menganjurkan umatnya agar selalu menjaga perisai diri melalui zikir pagi dan petang, dan doa dalam setiap aspek kehidupan mulai bangun tidur, masuk kamar mandi sampai tidur lagi untuk menjaga diri dari penghalang mengingat Allah.
Islam sebenarnya sudah memiliki solusi untuk perbuatan ini yakni mengingat Allah dan Shalat. Dalam hal ini seharusnya peran masjid sangat penting bukan hanya jadi penonton. Masjid diharapkan dapat menjadi pusat rehabilitasi spiritual pejudi online dan dihukum bakti sosial selama di masjid. (RED)