Filolog Ungkap Peran Penting Sultan Iskandar Tsani dan Nuruddin Ar-Raniry dalam Hubungan Aceh-Pahang
Selain itu, Hermansyah menambahkan bahwa Sultan Iskandar Muda menaklukkan Pahang pada tahun 1617 Masehi dan membawa ribuan orang ke Aceh, termasuk Sultan Iskandar Tsani yang masih kecil, dikenal sebagai Raja Husein.
“Ada kemungkinan Nuruddin Ar-Raniry turut serta dalam rombongan ini, sehingga saat Iskandar Tsani menjadi Sultan Aceh, ia segera mengangkat Nuruddin Ar-Raniry sebagai Wadhi,” lanjutnya.
Seluruh karya Nuruddin Ar-Raniry yang mencapai lebih dari 33 judul kitab ditulis di Aceh. Antara karya utamanya seperti “Bustan As-Salathin”, “Shirat al-Mustaqim”, “Fathul Mubin”, “Dur al-Fara’id”, “Akhbarul Akhirah” dan lain sebagainya masih ada dan dapat ditemui di Aceh.
Acara seminar setengah hari yang berlangsung di perpustakaan utama ini ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab, membahas berbagai temuan dan isu terkini terkait hubungan historis dan kultural antara Aceh dan Pahang. (RED)