Hujan Rudal Iran Hantam Pembangkit Listrik, Israel Tengah Gelap Gulita
Infoaceh.net – Media Israel yang dilansir Mehr melaporkan putusnya aliran listrik di Israel tengah usai Iran kembali meluncurkan serangan rudal ke kota Haifa. Pada Senin (16/6/2025) pagi, gelombang kedelapan serangan rudal bagi dari Operasi Janji Setia III, IRGC menargetkan pembangkit listrik dengan rudal pada 4:50 pagi sebagai balasan atas agresi Israel.Dilaporkan the Guardian dilansir Jerusalem Post, Senin, kehancuran dilaporkan terjadi di pembangkit listrik di Haifa dan pusat Israel akibat hantaman rudal Iran pada Ahad malam hingga Senin pagi. Kobaran api juga terlihat di pembangkit listrik di pelabuhan Haifa.
The Guardian mengobservasi potongan video militer Israel mengintersep serangan yang disusul hantaman dua rudal hipersonik. Perusahaan Listrik Israel mengonfirmasi bahwa Iran merusak pusat jaringan listrik namun menegaskan, “tim sedang bekerja di lapangan untuk menetralisir dampak kemanan, khususnya risiko dari percikakan listrik akibat terputusnya kabel-kabel listrik.”
“Pada saat yang sama, perkerjaan sedang dilaksanakan untuk memperbaiki infrastruktur dan mengembalikan sumber listrik,” demikian keterangan tambahan Perusahaan Listrik Israel.
IRGC pada Senin mengatakan, mereka menggunakan ‘metode baru’ untuk mendisrupsi sistem pertahanan berlapis Israel saat gelombang serangan kedelapan pada Senin (16/6/2025) menghantam Tel Aviv dan kota pelabuhan Haifa. IRGC mengatakan, bahwa peningkatan kemampuan peralatan dan intelijen yang digunakan dalam serangan yang “lebih kuat dan mematikan dari sebelumnya” mengakibatkan tidak berfungsinya sistem pertahanan Israel.
“Sistem pertahanan berlapis musuh terganggu sedemikian rupa hingga sistem pertahanan rezim (Israel) saling menargetkan,” demikian keterangan IRGC dikutip Anadolu.
IRGC mengatakan, inovasi ini membuat rudal-rudal menghantam target secara maksimal meski teknologi pertahanan Israel didukung oleh AS dan negara Barat. Iran menggambarkan operasi serangan balasan terhadap Israel sebagai pemenuhan janji untuk para komandan yang meninggal terbunuh dan menunjukkan bahwa “kalkulasi dan asesmen dari musuh Zionis dan AS melawan Republik Islam Iran sepenuhnya salah.”