IJTI dan FJL Gelar Camping Kemerdekaan untuk Jurnalis dan Mahasiswa di Gunung Salak

IJTI Korda Lhokseumawe Raya bekerja sama dengan FJL Aceh akan menyelenggarakan camping kemerdekaan untuk mahasiswa dan jurnalis di Gunung Salak, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara pada 5-6 Agustus 2023

LHOKSEUMAWE — Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Lhokseumawe Raya bekerja sama dengan Forum Jurnalistik Lingkungan (FJL) Aceh, bakal menyelenggarakan camping kemerdekaan untuk mahasiswa dan jurnalis di Gunung Salak, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara.

Ketua IJTI Korda Lhokseumawe Raya Armia Jamil mengatakan, kegiatan yang bakal berlangsung 5 – 6 Agustus 2023, dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia.

Tujuannya, guna mengedukasi jurnalis dan mahasiswa tentang pentingnya menjaga lingkungan.

“Pada acara camping tersebut, peserta akan dibekali sejumlah materi dan pemutaran film dokumenter dari FJL, serta penanaman pohon,” kata Armia, Rabu, 12 Juli 2023.

Armia menambahkan, dengan kegiatan tersebut peserta diharapkan mampu memahami pentingnya menjaga lingkungan, dan memberitakan isu-isu tersebut.

Koordinator FJL Aceh Munandar mengatakan, selain belajar peserta juga bisa menikmati pemandangan alam di pegunungan berkabut tersebut.

“Disana akan diajarkan bagaimana cara menulis isu lingkungan, mengambil gambar, dan lainnya,” ujar Munandar.

Munandar menambahkan, pada kegiatan tersebut juga akan dilakukan pemutaran film rawa Singkil merupakan karya perdana dari FJL. Film tersebut menceritakan tentang perambahan di kawasan konservasi, yang kemudian dilakukan penanaman sawit secara ilegal.

“Suaka Margasatwa (SM) Rawa Singkil adalah sebuah kawasan konservasi yang tidak boleh dilakukan perambahan. SM Rawa Singkil terletak di tiga kabupaten, yaitu di Aceh Selatan, Subulussalam, dan Aceh Singkil,” terangnya.

Tujuan diputarkan film tersebut, lanjut Munandar, supaya para mahasiswa maupun jurnalis kedepannya dapat bersama-sama menjaga lingkungan. Dikarenakan, perambahan hutan itu setiap tahunnya bertambah.

Munandar juga berharap, ke depan semuanya lebih peka terhadap lingkungan di sekitar, bahwasanya kawasan hutan dan konservasi adalah tempat hidupnya satwa liar, dan itu harus dijaga bersama untuk masa depan semua makhluk hidup. (IA)

Tutup