Israel Nyerang Duluan, tapi Netanyahu Bilang Iran yang Jahat
Pemimpin rezim Zionis ini mengeklaim bahwa konflik Israel bukanlah dengan rakyat Iran.
“Seperti yang saya katakan kemarin dan berkali-kali sebelumnya, perjuangan Israel bukanlah melawan kalian. Bukan melawan kalian, rakyat Iran yang pemberani, yang kami hormati dan kagumi. Perjuangan kami adalah melawan musuh bersama, rezim pembunuh yang menindas dan memiskinkan kalian. Rakyat Iran yang pemberani, cahaya kalian akan mengalahkan kegelapan. Saya bersama kalian. Rakyat Israel bersama kalian,” katanya, seperti dikutip dari video yang diunggah akun @IsraeliPM di X, Minggu (15/6/2025).
Netanyahu sebelumnya mengatakan bahwa Israel telah menyerang beberapa target bernilai tinggi Iran dalam serangan pertama yang menentukan.
“Beberapa saat yang lalu, Israel meluncurkan Operasi Rising Lion, operasi militer yang ditargetkan untuk menangkal ancaman Iran terhadap kelangsungan hidup Israel,” katanya, seraya menambahkan bahwa misi tersebut akan terus berlanjut selama diperlukan.
Pemimpin Israel itu menuduh Iran mengejar program senjata nuklir yang menentang peringatan global, dengan menunjuk pada persediaan uranium yang diperkaya yang mampu menghasilkan beberapa bom nuklir.
“Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah memproduksi cukup uranium yang diperkaya untuk sembilan bom atom. Sembilan,” katanya.
“Teheran telah mengambil langkah-langkah untuk mempersenjatai uranium yang diperkaya ini dan dapat mengembangkan senjata nuklir dalam beberapa bulan.”
Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada hari Sabtu mengatakan bahwa angkatan bersenjata Iran siap menghadapi Israel.
Khamenei mengatakan bahwa semua pejabat di negara itu berada di pihak Angkatan Bersenjata. Dalam serangkaian posting di X, dia menulis: “Rezim Zionis telah membuat kesalahan besar, kesalahan fatal, dan melakukan tindakan yang sembrono. Atas karunia Tuhan, konsekuensi dari ini akan membawa rezim itu menuju kehancuran.”
“Bangsa Iran tidak akan membiarkan darah para martirnya yang berharga tidak terbalaskan, dan tidak akan mengabaikan pelanggaran wilayah udaranya. Angkatan Bersenjata kami siap, dan para pejabat negara serta semua orang berada di belakang Angkatan Bersenjata.”