Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Jelang Meugang Pemko Belum Bayar Utang Rekanan, Berpotensi Rusak Slogan ‘Meutaloe Wareh’

Balai Kota Banda Aceh

BANDA ACEH — Hanya menghitung hari, Meugang menyambut bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah segera tiba di Aceh.

Namun, bagi sebagian rekanan bahkan ASN di kota Banda Aceh masih harus merasakan kepahitan, pasalnya hingga Maret tahun anggaran 2023, kabarnya masih banyak rekanan yang melaksanakan kegiatan pemko tahun anggaran 2022 lalu belum juga dibayar.

“Pj Wali Kota Bakri Siddiq seharusnya mengerti di Aceh ada tradisi meugang menyambut puasa. Jika utang pemko akibat SP2D tahun 2022 tidak juga dibayarkan, maka tentunya rekanan akan mengalami kesulitan menghadapi meugang nantinya, dan hal itu berpotensi menimbulkan gangguan hubungan harmonis dalam sebuah keluarga rekanan. Jika itu terjadi maka secara nyata Pj Wali Kota Bakri Siddiq sendirilah yang sudah merusak slogan “Meutaloe Wareh yang selama ini didengung-dengungkan karena efek dari kebijakannya dapat merusak hubungan harmonis di dalam keluarga dan masyarakat,” ujar Ketua DPD Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (ALAMP AKSI) Kota Banda Aceh, Mahmud Padang, Selasa, 7 Maret 2023.

Menurutnya, kesulitan serupa juga bakal dialami oleh ASN hingga tenaga kontrak yang hingga saat ini TPK dan tunjangan beban kerjanya masih belum dibayar beberapa bulan.

“Apakah Pj Wali Kota masih tega mempersulit rekanan hingga ASN menjelang bulan suci Ramadhan. Jika Pj Wali Kota tetap mengabaikan hal itu dan memaksakan proyek 2023 berjalan sementara hak orang lain diabaikan, maka hal itu sangatlah zalim,” sebutnya.

Alamp Aksi menilai, terutangnya Pemko Banda Aceh kepada rekanan hingga macetnya hak ASN dan tenaga kontrak merupakan imbas dari kebijakan ambisius Pj Wali Kota dalam melakukan rasionalisasi anggaran pada APBK Perubahan 2022. Sementara Pj Wali Kota gagal menggenjot PAD, sehingga PAD akhir tahun hanya tercapai 72% dari target, walau kondisi sudah normal dan tidak lagi pandemi covid-19 seperti tahun 2021 dan 2020.

“Rasionalisasi anggaran yang katanya untuk pencermatan anggaran ternyata terindikasi hanyalah celah untuk menambah anggaran pokok pikiran anggota dewan, mengeliminir sejumlah program pemerintahan lama untuk memasukkan dan menambah program baru ala Pj Wali Kota Bakri Siddiq,” bebernya.

Lainnya

Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Muhammad Sarmuji
MAKI soal Vonis Ringan Korupsi APD Covid: Hukuman Mati, Hakim Disanksi
Kondisi memprihatinkan dialami jamaah haji Aceh di Mina, jamaah perempuan dan laki-laki bercampur, yang seharusnya dipisah. (Foto: Ist)
Legalisasi Kasino Disebut Bisa Tutup Utang RI
Ilustrasi pajak.
Natalius Pigai: Dua Distrik Kosong, 60 Ribu Warga Papua Tengah Mengungsi Akibat Konflik Bersenjata
Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) menggelar penyembelihan 15 ekor hewan kurban
PKS
Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman
Komisi VI DPR Segera Panggil PT Antam Terkait Tambang Nikel di Raja Ampat
Balon Udara Raksasa Berisi Petasan Jatuh di Rumah Warga Ponorogo
KBRI Tokyo gelar Festival Hari Persahabatan Internasional
Gaza Digempur Israel Saat Iduladha, 38 Warga Tewas
Anggota Timwas Haji DPR RI asal Aceh Muslim Ayub
Seorang Anak Tega Melempar Pot ke Ibu Kandung Gegara Tak Dikasih Uang
Titiek Soeharto, putri Presiden ke-2 RI sekaligus Ketua Komisi IV DPR RI
Deddy_Corbuzier,_Netmediatama,_03.38
Program Prabowo Makin Lancar Jika PDIP Gabung Koalisi
Enable Notifications OK No thanks