Kapal Induk USS Nimitz Matikan Sinyal di Perairan RI-Malaysia, Teori Konspirasi “Tumbal” Perang Iran-Israel Merebak
“Banyak yang tahu Israel “tidak sengaja” menyerang USS Liberty pada tahun 1967. Hanya sedikit yang tahu bahwa itu mungkin merupakan bagian dari operasi bendera palsu CIA-Mossad yang disebut ‘Proyek Sianida’ untuk memicu perubahan rezim di Mesir. Dengan USS Nimitz menuju Iran, Anda harus bertanya-tanya: apakah sejarah terulang kembali?” tulisnya.
Namun, pakar dan praktisi menilai gagasan bahwa Angkatan Laut AS akan membiarkan salah satu kapal induknya ditenggelamkan, sangat tidak masuk akal.
Selain hilangnya nyawa lebih dari 3.000 pelaut, penerbang, dan marinir, kapal tersebut membawa aset yang jauh melebihi biaya untuk mendaur ulang kapal tersebut.
“Saya tidak tahu bagaimana orang-orang bisa sampai pada kesimpulan tersebut,” kata analis industri teknologi Roger Entner dari Recon Analytics.
“Sejarah penuh dengan peramal yang sangat pandai melihat masa depan, dan peramal yang mengatakan bahwa langit akan runtuh, dan mereka umumnya salah,” kata Entner, yang secara teratur melacak tren di media sosial, kepada The National Interest.
Pakar pemasaran dan hubungan masyarakat di Universitas New York Angeli Gianchandaniserta mengatakan kepada The National Interest bahwa media sosial kini bertindak sebagai pengeras suara sekaligus manipulator, terutama selama krisis geopolitik.
Ia memperingatkan bahwa berbagai platform memungkinkan klaim yang tidak diverifikasi, termasuk yang didukung oleh gambar yang dibuat AI dan berasal dari anonim, menjadi viral sebelum pemeriksa fakta dapat menentukan apakah informasi tersebut benar.
Pada saat yang sama, algoritme pada platform ini menghargai keterlibatan, bukan informasi. Dengan demikian, unggahan yang memicu ketakutan atau kemarahan terkait identitas kesukuan terbukti menyebar lebih cepat daripada berita sebenarnya.
“Satu cuitan atau video berisi spekulasi tentang operasi bendera palsu yang melibatkan USS Nimitz dapat menjangkau jutaan orang dalam hitungan jam, karena platform tersebut dirancang untuk menghargai hal-hal yang keterlaluan, bukan hal-hal yang akurat,” ujar dia.
- algoritma media sosial
- analisis media sosial
- bendera palsu
- disinformasi geopolitik
- iran
- israel
- James Li
- kapal induk AS
- kapal induk bertenaga nuklir
- kapal perang Amerika
- konflik Iran Israel
- manipulasi opini publik
- Marine Vessel Traffic
- media sosial dan krisis
- nasional
- operasi militer AS
- Pentagon
- perairan Aceh
- peran media dalam perang
- perang informasi
- perang timur tengah
- peristiwa
- Pete Hegseth
- prabowo:
- propaganda perang
- Proyek Sianida
- Selat Malaka
- Sharmine Narwani
- Teluk Persia
- teori konspirasi USS Nimitz
- The Cradle Media
- The National Interest
- Timur Tengah
- USS Liberty
- USS Nimitz
- viral berita palsu
- www.infoaceh.net