INFOACEH.NET, BANDA ACEH — Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko dan Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal bersama pejabat Forkopimda menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo beserta di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, Selasa, 15 Oktober 2024.
Kedatangan Presiden Jokowi tersebut dalam rangka kunjungan kerja (kunker). Pihaknya juga telah mempersiapkan serangkaian pengamanan untuk orang nomor satu di Indonesia itu.
Presiden meresmikan Gedung Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) yang berlokasi di Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, Aceh Besar.
Selain itu, Presiden Jokowi juga meresmikan Inpres Jalan Daerah (IJD) Jalur Blang Bintang—Krueng Raya Kabupaten Aceh Besar.
Pada hari yang sama, Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko dan Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal juga menyambut kedatangan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo di Bandara SIM Blang Bintang, Aceh Besar.
Panglima TNI dan Kapolri tiba di Aceh via Bandara SIM sekitar pukul 08.30 Wib dan sudah ditunggu kedatangannya oleh Kapolda Aceh, Pangdam IM, para PJU Polda Aceh dan sejumlah pejabat lainnya
Kapolri dalam kunjungan ke Aceh turut didampingi sejumlah PJU Mabes Polri di antaranya Kabareskrim Polri Komjen Pol Wahyu Widada, Kadiv Propam Polri dan lainnya.
Panglima TNI dan Kapolri kunker ke Aceh dalam rangka mendampingi Presiden RI Joko Widodo yang meresmikan sejumlah proyek di Aceh.
Dua proyek strategis, yakni Inpres Jalan Daerah (IJD) Blang Bintang–Krueng Raya di Kabupaten Aceh Besar, serta Gedung Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) di Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, Aceh Besar.
Proyek pelebaran jalan Blang Bintang–Krueng Raya menjadi salah satu pilar utama dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh.
Jalan ini memiliki peran strategis dalam memperkuat konektivitas antarwilayah, serta mempercepat pergerakan barang dan jasa. Sebagai jalur penghubung vital, jalan tersebut mendukung distribusi logistik dan transportasi antar kawasan.
Selain sebagai jalur distribusi, jalan ini juga menghubungkan berbagai destinasi penting seperti Tempat Pembuangan Akhir (TPA), lokasi wisata kuliner, kebun kurma, pemandian Ie Su’um, serta kawasan wisata bahari di Krueng Raya.
Diharapkan, dengan selesainya proyek ini, akses menuju destinasi-destinasi wisata tersebut akan semakin lancar, sehingga dapat mendongkrak sektor pariwisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Tak hanya itu, pelebaran jalan ini juga memperkuat akses menuju Pelabuhan Malahayati, salah satu gerbang utama logistik di Aceh.
Peningkatan infrastruktur ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi distribusi barang dan jasa, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi signifikan terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi di Aceh.