INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Umum

Kembali Juara Termiskin di Sumatera, Aceh Hebat Jangan Sampai Jadi Aceh Melarat

Last updated: Rabu, 17 Februari 2021 08:10 WIB
By Redaksi
Share
Lama Bacaan 6 Menit
Ilustrasi kemiskinan Aceh
SHARE

Banda Aceh — Triliunan rupiah dana otonomi khusus (Otsus) ditambah dengan berbagai sumber lainnya yang dialokasikan untuk Provinsi Aceh ternyata tidak mampu membuat Aceh semakin hebat dan berkembang pesat.

Alhasil, kini Provinsi Aceh kembali menunjukkan ‘kehebatannya’ dengan bertengger sebagai daerah termiskin di Sumatera.

Tangkapan Layar Kisah pilu seorang wanita asal Aceh Singkil bernama Safitri atau dikenal lewat akun Facebook Safitri Alshop Aceh tengah viral di media sosial.
Viral! Istri di Aceh Singkil Diceraikan Dua Hari Sebelum Suami Dilantik Jadi PPPK, Curhatnya Bikin Haru

“Alokasi anggaran yang begitu besar untuk Aceh selama ini ternyata justru tak mampu dikelola dengan baik atau bisa dikatakan masih salah urus, sehingga triliunan dana Otsus dan sumber anggaran lainnya di Aceh hanya dinikmati oleh segelintir orang dan belum begitu menyentuh masyarakat menengah ke bawah,” ungkap Ketua Yayasan Aceh Kreatif, Delky Nofrizal Qutni kepada media, Selasa (16/02/2021).

- ADVERTISEMENT -

Secara jelas, kata Delky, Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh telah merilis bahwa pada September 2019 tahun lalu sebelum terdampak COVID-19, kemiskinan Aceh sebesar 15,01%, kemudian turun pada Maret 2020 menjadi sebesar 14,99%, dan September 2020 dengan adanya pandemi COVID-19 tidak hanya di Aceh tapi juga nasional, kemiskinan Aceh meningkat menjadi 15,43%.

Pada September 2020 sebanyak 833,91 ribu orang miskin di Aceh. Jumlah itu bertambah 19 ribu orang dibandingkan Maret 2020 yakni 814,91 ribu orang.

- ADVERTISEMENT -
Kasus tindakan asusila yakni 'mobil goyang' bikin heboh warga Pandeglang, Banten
Viral ‘Mobil Goyang’: Oknum Kepala Desa Akui Video Asusila, Bela Diri Klaim Terjadi Sebelum Menjabat

Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Aceh masih gagal dalam mengelola uang yang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Sehingga lagi-lagi Aceh hanya berhasil menjadi provinsi dengan predikat kemiskinan tertinggi.

Apakah Pemerintah Aceh kembali mau mengelak, bahkan mengatakan data BPS itu tidak benar. Padahal, jelas-jelas secara fakta Pemerintah Aceh terlalu banyak terbuai dan lalai dengan program-program yang cenderung hanyalah pemborosan anggaran dan menghamburkan uang rakyat, dimana output dan outcome nya tidak maksimal menyentuh kepentingan real masyarakat.

“Contoh kecilnya ya gerakan bagi-bagi masker yang operasionalnya jauh lebih mahal dari masker yang dibagikan, belum lagi segudang contoh lainnya yang jelas-jelas hanya untuk mempfoya-foyakan uang rakyat,” sebutnya.

Rektor UIN Ar-Raniry Prof Dr Mujiburrahman MAg
Kampung Haji Indonesia di Mekkah Lanjutkan Warisan Wakaf Aceh di Tanah Suci

Peningkatan kemiskinan di Aceh di masa Covid-19 tersebut tentunya berbanding terbalik dengan besarnya alokasi anggaran BTT yang mencapai ratusan miliar dan refocusing APBA untuk penanganan Covid-19 yang mencapai Rp 2,3 triliun.

- ADVERTISEMENT -

“Kita bisa lihat berapa persentasenya yang menyentuh masyarakat, berapa tinggi yang terindikasi mark-up dan rasional penggunaannya,” jelasnya.

Belum lagi, kata Delky, perputaran uang Aceh terlalu banyak keluar provinsi sehingga effect ekonomi di kalangan bawah sangat lah kecil.

“Sebagai contoh, dari banyak paket APBA atau APBK dikerjakan oleh perusahaan luar, pajaknya keluar, perputaran uang hasil yang di dapat pengusaha-pengusaha itu juga keluar, apalagi pengusahanya tinggal di luar Aceh. Maka perputaran uangnya tentu keluar, sehingga perputaran uangnya tidak di Aceh. Alhasil, daya beli melemah, perputaran uang di tataran pedagan lokal minim, harga jual hasil pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan menurun dan pedagang lokal pun turut kewalahan,” jelasnya.

Belum lagi, lanjut Delky, program yang dilaksanakan oleh Pemerintah yang belum optimal secara output dan outcome kepada masyarakat.

“Jadi, banyak hal yang harus segera dievaluasi dan diperbaiki agar paparan visi-misi Aceh Hebat itu bukan hanya sebatas di atas kertas. Jika Pemerintah Aceh tidak segera berbenah, maka kepemimpinan Gubernur Aceh saat ini tidak akan mewujudkan Aceh Hebat, namun justru menjadikan rakyat Aceh melarat,” tegasnya.

Menurut Delky, jika melihat dari dokumen konsultasi Bappeda Aceh untuk tahun 2021 yang dikeluarkan pada tahun lalu, itu memang sudah mengarah pada sektor ekonomi real dan pemulihan ekonomi.

“Apakah itu akan berjalan? Tentunya itu bisa dilihat dari besaran alokasi anggaran yang dialokasikan pada tahun 2021, seberapa besar persentasenya untuk sektor-sektor yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat seperti UMKM, Pertanian, Perikanan, Perkebunan, dan sektor lainnya. Lalu baru kemudian apakah disaat realisasi nanti akan mampu menyentuh masyarakat menengah ke bawah atau justeru tetap dinikmati oleh segelintir elit dan kalangan menengah ke atas. Ini harus benar-benar dipantau,” kata Koordinator Solidaritas untuk Rakyat Daerah Terpencil (SuRaDT) itu.

Masih kata Delky, jika Pemerintah Aceh terus berupaya mengalokasikan anggaran untuk kegiatan fisik yang belum tentu berdampak kepada ekonomi dan kebutuhan real masyarakat, sementara plot anggarannya besar, maka dapat dipastikan pemerintah belum hijrah dari prilaku yang tidak pro rakyat.

“Kenapa kita katakan demikian, asumsinya jika yang menjadi fokus Pemerintah Aceh adalah infrastruktur besar, tanpa dampak maksimal kepada masyarakat, maka tentunya itu adalah bentuk pemborosan uang rakyat,” ucapnya.

Yayassn Aceh Kreatif berharap, di sisa kepemimpinannya sampai 5 Juli 2022, Gubernur Aceh Nova Iriansyah lebih serius dan fokus untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan mengoptimalkan sektor produktif baik itu di bidang pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan, dan memaksimalkan sentuhan untuk menyokong keberadaan UMKM lokal di Aceh.

“Kita yakin Pak Gubernur dan stakeholder lainnya tidak ingin mengukir sejarah buruk di Aceh yang akan menjadi catatan dan ingatan bagi generasi-generasi berikutnya, sehingga evaluasi dan pembenahan secara maksimal mesti dilakukan. Gubernur harus bekerja lebih maksimal untuk itu dan tidak boleh terlalu lama terbuai seremonial. Jangan sampai sejarah mencatat, di bawah kepemimpinan Nova Iriansyah, Aceh Hebat menjadi Aceh Melarat apalagi menjadi Aceh sekarat,” pungkasnya. (IA)

Previous Article Polresta Banda Aceh Raih Penghargaan Pelayanan Publik Sangat Baik Dari Kemen-PAN RB
Next Article Ini 10 Provinsi Termiskin di Indonesia, Aceh Peringkat 6

Populer

Ketua Lembaga Penjaminan Mutu USK Prof Dr Ir Suhendrayatna MEng
Pendidikan
USK Klarifikasi Soal Akreditasi Unggul Hilang di Laman BAN-PT
Selasa, 21 Oktober 2025
Bupati Aceh Besar Muharram Idris (Syech Muharram)
Umum
Bupati Aceh Besar Minta OPD dan Pilar Sosial Siaga Bencana
Selasa, 21 Oktober 2025
Kunjungan Tim Bappenas ke lokasi terowongan Geurutee di perbatasan Kabupaten Aceh Besar - Aceh Jaya didampingi Kadis PUPR Aceh, Ir Mawardi, Senin, 20 Oktober 2025. (Foto: Ist)
Aceh
Tim Bappenas Tinjau Lokasi Rencana Pembangunan Terowongan Geurutee
Selasa, 21 Oktober 2025
Prof Dr Mirza Tabrani SE MBA DBA resmi mendaftar sebagai calon Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) periode 2026–2031.
Pendidikan
Mantan Komisaris Bank Aceh Prof Mirza Tabrani Daftar Calon Rektor USK
Minggu, 19 Oktober 2025
Peringatan HUT ke-61 Partai Golkar di Aceh diisi kegiatan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) di Ateuk Pahlawan, Banda Aceh, Senin (20/10). (Foto: Ist)
Politik
Peringati HUT ke-61, Golkar Aceh Ziarah ke Makam Pahlawan
Selasa, 21 Oktober 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN DJP OKTOBER 2025
IKLAN BANK ACEH ABU PAYA PASI
IKLAN BANK ACEH SEKDA
IKLAN BANK ACEH KAPOLDA BARU
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4
BANK ACEH HUT TNI NEW

Berita Lainnya

Polisi menggerebek pesta gay di sebuah hotel kawasan Jalan Ngagel, Surabaya, pada Minggu (19/10/2025) malam.
Umum

Polisi Gerebek Pesta Gay di Hotel Surabaya, 34 Pria Diamankan Termasuk ASN Sidoarjo

Selasa, 21 Oktober 2025
Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh AKP Donna Briadi
Umum

Bukan Korban Begal, Polisi Sebut ASN Diskominsa Aceh Alami Laka Lantas Tunggal

Selasa, 21 Oktober 2025
Dr. Kurdi ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Aceh Barat
Umum

Dr. Kurdi Ditunjuk Jadi Plt. Sekda Aceh Barat

Selasa, 21 Oktober 2025
Bincang pagi ulama Aceh Besar dari Dayah Ulee Titi, Abu Kahir, dengan pengusaha Aceh Nahrawi Noerdin atau Toke Awi dan Dansat Brimob Polda Aceh Kombes Pol Zuhdi Batubara serta Danden Gegana Kompol Akmal di Coffee D’Energi, Aceh Besar, Senin (20/10).
Umum

Dari Secangkir Kopi, Terseduh Semangat Ekonomi Syariah Aceh

Selasa, 21 Oktober 2025
Truk box mengalami kecelakaan tragis terjun ke jurang di kawasan Gunung Paro, tepatnya di ruas Jalan Banda Aceh–Medan, Desa Paro, Kecamatan Leupung, Aceh Besar, Ahad malam (19/10).
Umum

Rem Blong, Truk Box Terjun ke Bawah Jembatan di Gunung Paro, Sopir Tewas

Selasa, 21 Oktober 2025
Unit Opsnal Satreskrim Polres Pidie menangkap seorang pria berinisial JF (26), warga Ciledug, Kota Tangerang, Banten, yang terlibat pencurian dan penggelapan emas dan motor milik seorang gadis di Pidie. (Foto: Ist)
Umum

Kenal Lewat Game Online, Pria Asal Tangerang Curi Motor dan 6 Mayam Emas Gadis Pidie

Selasa, 21 Oktober 2025
Yonif 115/Macan Leuser menggelar Lomba Lintas Medan Antar Kompi, Senin (20/10). (Foto: Ist)
Umum

Yonif 115/Macan Leuser Gelar Lomba Lintas Medan Antar Kompi, Uji Fisik dan Kekompakan Prajurit

Selasa, 21 Oktober 2025
Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Aceh Jaya menyebabkan sejumlah sungai meluap dan merendam permukiman warga di delapan kecamatan. (Foto: Ist)
Umum

Banjir Rendam 8 Kecamatan di Aceh Jaya, 5.465 Warga Terdampak

Selasa, 21 Oktober 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?