Kenaikan Harga Emas Picu Inflasi Tinggi di Aceh
Infoaceh.net, BANDA ACEH — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan harga emas perhiasan telah memicu terjadinya inflasi tinggi di Provinsi Aceh pada bulan April 2025.
Demikian disampaikan Plt Kepala BPS Aceh Tasdik Ilhamudin, Jum’at (2/5) dalam Berita Resmi Statistik (BRS) Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Aceh, April 2025.
“Emas perhiasan menjadi salah satu komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada April 2025 di Aceh,” ujar Tasdik Ilhamudin.
Ia menjelaskan, perkembangan harga berbagai komoditas pada April 2025 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Aceh di 5 kabupaten/kota, pada April 2025 terjadi inflasi y-on-y sebesar 3,11 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,68 pada April 2024 menjadi 110,00 pada April 2025.
Tingkat inflasi m-to-m di Provinsi Aceh pada April 2025 sebesar 1,61 persen dan tingkat inflasi y-to-d Provinsi Aceh pada April 2025 sebesar 2,60 persen.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,26 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,46 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,08 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,25 persen.
Kelompok kesehatan sebesar 1,99 persen; kelompok transportasi sebesar 0,64 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,84 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,28 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,50 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 10,08 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,09 persen.
10 komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada April 2025, antara lain emas perhiasan, ikan tongkol/ ikan ambu-ambu, tarif air minum PAM, Sigaret Kretek Mesin (SKM), cabai merah, minyak goreng, ikan dencis, kelapa, kontrak rumah, dan mobil.
Sedangkan 10 komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: tomat, bawang merah, telur ayam ras, angkutan udara, bensin, kangkung, cabai rawit, bayam, telepon seluler, dan hand body lotion.
Sementara 10 komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada April 2025, antara lain: tarif listrik, cabai merah, emas perhiasan, ikan tongkol/ ikan ambu-ambu, bawang merah, beras, jeruk, ikan cakalang/ ikan sisik, jeruk nipis/limau, cabai hijau.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain: daging ayam ras, cabai rawit, tomat, udang basah, ikan kembung/ikan gembung, ikan biji nangka/ikan, kuniran, wortel, tarif pulsa ponsel, cumi-cumi, dan kacang panjang.
Pada April 2025, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,58 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,48 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen; kelompok transportasi sebesar 0,07 persen.
Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,05 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,27 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,56 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen.