Kadid Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Aceh, Azhari mengunjungi Posyantek Cot Jrat di Gampong Cot Jrat, Kecamatan Kota Juang, Bireuen
Bireuen — Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DMPG) Aceh, Azhari mengunjungi Posyantek Cot Jrat di Gampong Cot Jrat, Kecamatan Kota Juang, Bireuen, Jum’at (4/9).
Seperti diketahui, Posyantek Gampong Cot Jrat berhasil mengembangkan teknologi tepat guna (TTG) sistem pompa hidram tanpa menggunakan bahan bakar dan listrik.
Azhari menyatakan kunjungan ini sebagai tindakan pembinaan lanjutan kepada Posyantek Cot Jrat untuk terus mengembangkan Teknologi tepat guna sistem pompa air hidram.
Pompa Hidram Jingki yang dibuat dan dikembang Posyantek Gampong Cot Jrat ini harus terus dibina agar masyarakat dapat mengambil manfaat untuk lahan atau sawah yang tidak tercapai air dari sumbernya disebabkan ketinggian lahan.
Azhari menambahkan kehadiran inovasi pompa air sistem hidram, tanpa listrik dan tanpa bahan bakar dapat menjadi solusi bagi petani di daerah lahan sawahnya yang tidak tercapai air irigasi.
Dalam kunjungan ini, DPMG Aceh juga mengajak Akademisi Universitas Syiah Kuala untuk mengkaji teknologi tepat guna sistem pompa air hidram, Dr. Purwana Satriyo, STP MT.
Dosen dari Prodi Teknik Pertanian Unsyiah mengatakan teknologi tepat guna sistem pompa air hidram yang dipasang Gampong Blang Tingkeum Kecamatan Kota Juang Bireun ini merupakan inovasi yang harus terus dikembangkan, selain tidak menggunakan listrik dan bahan bakar, inovasi ini juga sangat ramah lingkungan.
Teknologi seperti ini juga harus menjadi contoh bagi gampong-gampong lain, pompa hidram Jingki Ie yang terpasang di Gampong Blang Tingkeum Kota Juang dapat mengatasi kekurangan air pada lahan sawah yang elevasi tinggi, sawah seluas 20 hektare yang selama ini dapat panen setahun sekali, saat ini setelah terpasang pompa Hidram Jingki Ie, sawah tersebut dapat panen 3 kali setahun.
Dosen Unsyiah tersebut melanjutkan sederas apapun aliran air di sekitar pipa inlet tidak akan berpengaruh sama sekali, yang berpengaruh besar adalah tekanan pada badan Jingki Ie yang diakibatkan oleh tekanan air dalam pipa inlet.
Untuk memperoleh tekanan maka semakin panjang pipa inlet dan semakin tinggi kemiringan pipa inlet akan menambah kinerja kerja Jingki Ie teknologi seperti ini tentu sangat menguntungkan bagi masyarakat dan petani dalam menghemat biaya oprasional pengunaaan mesin pemompaan air dalam mengaliri air ke sawah ketika dibutuhkan air.
Purwana menambahkan, sangat apresiasi kepada Pemerintah Aceh dalam hal ini DPMG Aceh sudah membina, mensupport, membantu dan mengawasi Posyantek ini.
Ketua Posyantek Gampong Cot Jrat Sukri, juga penggagas pembuatan pompa Hidram Jingki Ie mengatakan sangat berterima kasih atas binaan dari DMPG Aceh.
“Kehadiran rombongan ke sini menjadi semangat bagi kami dalam pengembangan teknologi tepat guna Hidram Jingki Ie.
Besar harapan kami Hidram Jingki Ie terus berjalan sesuai harapan. Kedepan kami akan terus mengembangkan tekologi ini sampai kepada tahap Jingki Ie Model Medium Single Rotary (MSR), agar cost operasional lokasi bisa kita tekan. Kami juga memohon dukungan semua pihak terkait agar inovasi ini dan dibantu dan dibina secara berkelanjutan,” jelas Syukri. (IA)