Infoaceh.net, BANDA ACEH – Beberapa waktu lalu sempat viral di media sosial (medsos) kabar soal internal Partai Adil Sejahtera (PAS) Kabupaten Aceh Utara yang mengalami perpecahan kongsi dualisme jelang persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Perpecahan ini berawal dari kesalahpahaman sesama anggota pengurus PAS di WhastApp Grup partai lokal tersebut terkait rencana Majelis Tinggi Partai (MTP) PAS Aceh yang akan menggelar rapat khusus untuk menyikapi berbagai persoalan yang berkembang baik internal maupun eksternal yang terjadi di PAS Aceh.
Sayangnya, percakapan pengurus PAS di WA grup itu menyebar luas ke sejumlah grup WhastApp lainnya, sehingga menjadi konsumsi publik dan semakin menambah kesalahpahaman di kalangan internal PAS Aceh Utara.
Pasca tersebarnya percakapan WhastApp grup, pengurus PAS Aceh menyikapi dinamika yang terjadi di PAS Aceh Utara.
Majelis Tinggi PAS Aceh kemudian memutuskan untuk merekomendasikan kepada Majelis Mustasyar partai selaku majelis tertinggi partai untuk membekukan kepengurusan PAS Aceh Utara.
Pembekuan ini dilakukan untuk mendinginkan suasana, menjaga stabilitas politik internal PAS Aceh Utara serta untuk tetap menjaga kesolidan partai.
“Setelah viral berita-berita yang menyesatkan mengenai kondisi internal PAS Aceh Utara kemarin, Majelis Tinggi PAS Aceh kemudian sepakat untuk merekomendasikan pembekukan kepengurusan PAS Aceh Utara kepada Majelis Mustasyar yg memang memiliki kewenangan untuk itu. Sambil nanti kita akan tunjuk pelaksana harian (Plh), tentunya Plh yang ditunjuk ini merupakan orang yang tidak ada kaitan dalam pusaran konflik di lapangan,” ujar Sekretaris Majelis Mustasyar PAS Aceh Tgk H Rasyidin Ahmad atau akrab disapa Waled Nura di Banda Aceh, Sabtu (25/5/2024).
“Semua Anggota Majelis Tinggi Partai (MTP) sepakat pada keputusan ini. Artinya memang kebijakan yang kita ambil ini untuk kebaikan PAS Aceh Utara dan kebaikan PAS Aceh secara keseluruhan,” pungkasnya.
Sekretaris Majelis Mustasyar PAS Aceh Waled Nura mengatakan, dinamika politik yang terjadi di dalam internal PAS Aceh Utara merupakan hal yang biasa dan umum terjadi pada kebanyakan partai lainnya.
“Sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan, wajar di dalam dunia politik ada dinamika yang terjadi di lapangan. Menurut kami, isu yang mengatakan bahwa PAS Aceh Utara terbelah dua sudah tidak proporsional lagi dikonsumsi publik, karena memang tidak sesuai kenyataan,” ujar Waled Nura.
Waled Nura memastikan bahwa PAS Aceh Utara tetap solid, tidak ada perpecahan yang terjadi di kalangan internal pengurus PAS Aceh Utara.
“Tidak ada perpecahan, tidak sama sekali. Hanya pihak-pihak yang kami tidak tahu apa maksud dan tujuan mereka, sehingga persoalan internal ini digoreng ke luar. Di masa sekarang ini, sedikit saja ada kesalahpahaman, akan menjadi besar ketika diberitakan,” jelasnya di sela- sela penerimaan pendaftaran calon kepala daerah di kantor MPP PAS Aceh di kawasan Lueng bata. (MUS)
Editor:
Muhammad Saman