Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Ketua DPRA: Pemerintah Aceh Kurang Koordinasi dengan Forkopimda

Ketua DPR Aceh, Dahlan Jamaluddin.

Banda Aceh — Pemerintah Aceh dinilai kurang koordinasi dan kurang terbuka kepada publik dalam penanganan pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) di provinsi itu. Koordinasi yang dimaksud adalah dengan sesama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan juga dengan pemerintah kabupaten/kota.

Hal itu ditegaskan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Dahlan Jamaluddin, Selasa (5/5). Hal yang sama juga disampaikannya saat rapat antara Tim Gugus Tugas Covid-19 Pemerintah Aceh dengan Tim Satgas Covid-19 DPR Aceh, Senin (4/5) sore.

Menurut politisi Partai Aceh itu, kurangnya koordinasi Pemerintah Aceh mengakibatkan tidak lahirnya kebijakan yang pas dalam penanganan pencegahan Covid-19.

Dia mencontohkan, penjagaan perbatasan Aceh yang masih bermasalah, penanganan medis terhadap suspect virus Corona, dan juga penanganan dampak sosial ekonomi dari pandemi Covid-19 terhadap masyarakat.

“Ini kondisi darurat. Tidak ada yang tahu sampai kapan. Tidak ada yang tahu berapa anggaran dan kebutuhan. Artinya butuh kerja sama, butuh koordinasi, sehingga kita bisa memformulasikan skema dan kebijakan apa yang paling tepat, paling pas,” kata Dahlan Jamaluddin.

Dia menjelaskan, dengan adanya kerja sama yang baik, masalah yang terjadi di lapangan bisa diselesaikan.

Dicontohkannya, jika Pemerintah Aceh tidak bisa menggerakkan pemerintah kabupaten/kota karena sama-sama punya otonomi, ada TNI dan polisi yang bisa menggerakkan setiap jajarannya di kabupaten/kota.

Selain persoalan koordinasi, Dahlan Jamaluddin juga mengkritik Pemerintah Aceh yang selama ini tertutup kepada publik dalam penanganan Covid-19.

Pemerintah Aceh, katanya, tidak bisa menjelaskan dengan baik kepada publik apa yang sedang mereka lakukan. Menurutnya, sikap tertutup pemerintah tersebut menyebabkan banyak kritikan dari publik terhadap Pemerintah Aceh.

“Kami menginginkan semua dijelaskan kepada publik dengan bahasa yang lugas. Apa yang sudah dikerjakan, sedang dan akan dikerjakan. Siapa yang bertanggung jawab terhadap apa. Itu masih lemah sekali,” ungkap Dahlan Jamaluddin.

Dia mencontohkan Dinas Sosial yang selama ini menyalurkan bantuan jaring pengaman sosial kepada masyarakat. Di atas kertas, kata Dahlan, tidak ada masalah. Tapi Dinas Sosial tidak menjelaskan kepada rakyat Aceh apa yang mereka lakukan tersebut.

“Tapi apa ada hari ini Pemerintah Aceh menjelaskan kepada publik? Bahwa ada skema nasional, dari Kementerian Desa itu ada Rp 600 ribu, cash itu dari dana desa. Dari Kementerian Sosial ada penambahan PKH untuk tiga bulan. Terus dari Kementerian Tenaga Kerja ada Kartu Prakerja. Dan juga di nasional selama ini sudah ada bantuan pangan nontunai. Dan itu semua tidak boleh tumpang tindih,” sebut Dahlan.

Menurutnya, kemampuan menjelaskan dengan baik kepada publik sangat dibutuhkan di tengah masa krisis saat ini. “Pemimpin harus melakukan itu. Kalau Pak Plt Gubernur tidak bisa, ada Sekda yang melakukannya, atau ada juru bicara, atau ada yang leading sector di bidang itu,” pungkasnya. (m)

Lainnya

Terungkap: Mantan Marinir TNI AL Jadi Tentara Bayaran Rusia, Dipecat karena Desersi. Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Mayat Bayi Dikirim Lewat Ojol di Medan, Polisi Tangkap Dua Saudara Kandung Diduga Terlibat Hubungan Sedarah.Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Wagub Aceh Fadhlullah, Plt Sekda Aceh M Nasir Syamaun dan Karo Isra Setda Aceh Yusrizal foto bersama calon jamaah haji ASN Pemerintah Aceh Tahun 2025 M/1446 H di Gedung Serbaguna Setda Aceh, Jum'at (9/5)
Ilustrasi perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.(Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)
Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Kakanwil Kemenag Aceh Azahri mengambil sumpah dan melantik 44 pejabat eselon IV, Jum'at sore (9/5). (Foto: For Infoaceh.net)
Gerbang Tol Padang Tiji diminta dibuka khusus untuk jamaah haji Aceh tahun 2025
SA (28), warga Tangerang, Banten, pelaku penipuan jual beli mobil online melalui Marketplace Facebook ditangkap Satreskrim Polresta Banda Aceh. (Foto: Dok. Polresta Banda Aceh)
Bill Gates Gelontorkan Rp2,6 Triliun, Indonesia Jadi Lokasi Uji Coba Vaksin TBC
Penyidik Subdit Fismondev Ditreskrimsus Polda Aceh melakukan penyitaan satu rumah milik karyawan PT BPRS Gayo di Desa Hakim Bale Bujang, Kecamatan Lut Tawar, Aceh Tengah, Jum'at, 9 Mei 2025. (Fot: Dok. Ditreskrimsus Polda Aceh)
Puluhan remaja yang sebelumnya tergabung dalam kelompok geng motor di Bener Meriah menyatakan pembubaran diri secara resmi melalui deklarasi di Polres Bener Meriah, Kamis, 8 Mei 2025
Polres Langsa menerima dua pucuk senjata api ilegal yang diserahkan warga setempat. (Foto: Dok. Polres Langsa)
Membaca Al-Quran bukan sekadar melafalkan huruf-huruf Arab tanpa makna
Trik dan tips Sulianto Indria Putra, remaja biasa yang jadi jutawan muda lewat dunia digital, awalnya cuma Rp100 ribu
Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko meninjau Dapur MBG di Desa Lambung, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Jum'at, 9 Mei 2025. Foto, IST
Waspadai Penipuan, Ini 10 Tips Aman Bekerja di Luar Negeri bagi Calon Pekerja Migran Indonesia. Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Anggota DPR RI M Nasir Djamil
Ilustrasi perempuan berdoa sebelum makan. Ini jadwal puasa sunnah sebelum Idul Adha 2025, (Foto/Freepik).
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Prof Stella Christie PhD di SMA Negeri 10 Fajar Harapan, Kamis (8/5)
Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Enable Notifications OK No thanks