Kisah Arif Darwisyi, Anak Peternakan USK yang Tembus Program Elit YSEALI
Banda Aceh, Infoaceh.net – Arif Darwisyi, pemuda berprestasi asal Aceh dan lulusan Program Studi Ilmu Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK), kembali mengharumkan nama daerah.
Ia terpilih sebagai peserta Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) Academic Fellowship 2025 di Amerika Serikat, program bergengsi yang diinisiasi Pemerintah AS.
YSEALI merupakan ajang strategis yang mempertemukan pemuda terpilih dari Asia Tenggara untuk memperdalam kapasitas kepemimpinan, inovasi, dan pemberdayaan masyarakat.
Arif menjadi salah satu dari sedikit peserta asal Indonesia, setelah lolos melalui seleksi ketat yang diikutinya hingga empat kali.
Dengan fokus tema Innovation and Entrepreneurship, Arif mengikuti program intensif selama lima minggu di University of Nevada, Reno.
Ia mengikuti pelatihan, kunjungan lapangan, dan berdiskusi langsung dengan berbagai pelaku industri, termasuk tim dari Microsoft.
Tak hanya itu, Arif juga tinggal bersama keluarga angkat di AS, memberi pengalaman lintas budaya yang kaya.
Arif sempat mengunjungi sejumlah kota ikonik seperti California, Miami, dan Washington D.C., menambah perspektif global dalam pengalamannya.
“Kami datang dari latar belakang yang berbeda budaya, agama, dan profesi dan keberagaman itu membuat diskusi kami sangat bermakna. Saya merasa benar-benar dihargai sebagai bagian dari komunitas regional yang kuat,” ujar Arif.
Dalam program tersebut, Arif tergabung dengan tim dari lima negara Filipina, Vietnam, Kamboja, Timor Leste, dan Indonesia—untuk merancang platform digital yang menghubungkan pemuda dengan pelatihan pertanian komunitas, sekaligus membangun jejaring ekspor-impor produk pertanian lintas negara.
“YSEALI memperkuat keyakinan saya bahwa perubahan besar dimulai dari hal kecil. Saya ingin terus mendorong pemuda Aceh untuk berani, kreatif, dan aktif mengambil peran,” tegasnya.
Arif juga aktif memperkenalkan budaya Aceh kepada peserta internasional, termasuk kopi Gayo, tenun tradisional Aceh, dan mie Aceh. Ia menjelma sebagai duta budaya yang efektif di tengah komunitas global.
Sekembalinya ke Indonesia, Arif langsung menginisiasi Basement Cattle Station Batch 2, program pemberdayaan mahasiswa peternakan untuk mendampingi peternak lokal dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan berbasis inovasi.
Sebelumnya, Arif telah mencatat rekam jejak internasional lewat sejumlah program bergengsi, antara lain Northern Indonesia Australia Pastoral Program 2023 di Alice Springs, Australia; International Conference on Sustainable Agriculture, Food and Energy 2024 di Jeju, Korea Selatan; serta Youth Abroad Expedition (YAE) 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Dengan komitmennya terhadap inovasi dan pemberdayaan, Arif Darwisyi menjadi representasi nyata generasi muda Aceh yang berpikir global, namun tetap berpijak kuat pada akar lokal.