Kodam IM Gelar Latihan Penanggulangan Terorisme di Bandara SIM
Aceh Besar, Infoaceh.net – Kodam Iskandar Muda (IM) bersama PT Angkasa Pura Kantor Cabang Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) melaksanakan latihan gabungan penanggulangan terorisme (Gultor) di Bandara Internasional SIM, Blang Bintang, Aceh Besar, Sabtu (19/7) sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi ancaman terhadap objek vital nasional.
Latihan gabungan ini dilaksanakan dengan melibatkan personel dari berbagai satuan jajaran Kodam IM, antara lain Yonif 112/Dharma Jaya, Yonif 117/Ksatria Yudha, dan Yonzipur 16/Dhika Anoraga serta Personel Kopasgat TNI-AU.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara SIM dan berbagai stakeholder lainnya, yang turut berpartisipasi dalam menyukseskan simulasi penanggulangan ancaman terorisme di lingkungan transportasi udara.
Dengan mengambil lokasi utama di area Stand Parking 18 Bandara SIM, latihan ini mengusung skenario realistis berupa pengamanan terhadap situasi darurat yang melibatkan pesawat komersial.
Dalam skenario tersebut, pasukan gabungan melakukan berbagai rangkaian simulasi taktis mulai dari pendeteksian dan identifikasi ancaman, penguasaan situasi krisis, pengamanan perimeter, negosiasi terbatas, hingga proses evakuasi dan penyelamatan yang dilakukan secara cepat, terkoordinasi, dan presisi tinggi.
Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal yang turut menyaksikan langsung jalannya latihan, menyampaikan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pembinaan dan peningkatan kemampuan operasional satuan dalam menghadapi dinamika ancaman non-konvensional yang semakin kompleks dan tak terduga.
“Latihan Gultor ini sangat penting untuk melatih kecepatan reaksi, ketepatan pengambilan keputusan, serta kemampuan teknis prajurit dalam mengatasi potensi gangguan keamanan, khususnya di objek vital nasional seperti bandara. Kesiapsiagaan adalah kunci utama dalam membangun postur pertahanan yang andal dan responsif,” ujar Mayjen Niko Fahrizal.
Lebih lanjut, Pangdam IM menegaskan latihan ini bukan hanya menitikberatkan pada aspek teknis dan taktis militer semata, namun juga menjadi media untuk membangun sinergi antara TNI dan seluruh pemangku kepentingan dalam sistem pengamanan nasional, termasuk unsur sipil, aparat keamanan lainnya, serta pengelola fasilitas publik.