Lapas Idi Over Kapasitas 650 Persen, Berpotensi Terjadi Pelanggaran HAM Napi
ACEH TIMUR — Komnas HAM Perwakilan Aceh melakukan monitoring ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Idi, Aceh Timur, Selasa (21/11/2023).
Tim dari Komnas HAM Aceh dipimpin langsung Ketua Komnas HAM Aceh Sepriady Utama beserta rombongan, disambut Kalapas Kelas IIB Idi Irhamuddin SH MH beserta pejabat struktural Lapas Idi.
Monitoring untuk melihat langsung kondisi Lapas Kelas IIB Idi baik bangunan fisik maupun para warga binaan di Lapas Kelas IIB Idi yang mengalami over kapasitas di angka 650 persen.
Selain itu, juga memiliki keterbatasan fasilitas serta aksesibilitas di tempat-tempat penahanan yang berpotensi terjadinya pelanggaran HAM.
Dalam monitoring kali ini, tim Komnas HAM menyoroti kurangnya ketersediaan Lahan yang ada di Lapas Kelas IIB Idi serta minimnya fasilitas-fasilitas pendukung program pembinaan Warga Binaan sehingga lebih rentan terhadap terjadinya Pelanggaran-pelanggaran HAM di dalam Lapas Kelas IIB Idi.
“Kami mendukung adanya relokasi pembangunan Lapas baru karena kondisi lapas yang ada saat ini tidak memenuhi standar Hak Asasi Manusia dan tidak layak sebagai tempat penghidupan bagi Warga Binaan. Kami juga berharap adanya dukungan dari Pemerintah Daerah setempat untuk mendorong relokasi pembangunan lapas baru di daerah Aceh Timur,” kata Sepriady Utama.
Dalam kegiatan ini Tim Komnas HAM Aceh juga mengapresiasi Lapas Idi dalam hal pemenuhan hak-hak Warga Binaan seperti pemenuhan hak-hak Integrasi WBP, Pemenuhan Layanan Kesehatan WBP, Pemenuhan Layanan Makanan bagi WBP, dan juga layanan-layanan pembinaan yang dilakukan oleh Lapas Idi.
Tim juga turut meninjau area bangunan/fasilitas di Lapas yang digunakan Warga Binaan dan menyempatkan berinteraksi langsung dengan WBP di dalam blok hunian guna melihat dan mendengar secara langsung keadaan WBP serta berbagai kegiatan yang ada di Lapas.
Kondisi bangunan seperti kamar hunian, blok hunian, klinik, dapur, Bimbingan Kemasyarakatan (Bimker), fasilitas olahraga WBP, fasilitas keagamaan, air bersih, makanan dan perpustakaan juga turut menjadi perhatian Tim Komnas HAM Aceh. (IA)