Lebih Baik Uangnya untuk Rakyat
Dedi pun mengimbau para pejabat dan pegawai di lingkup Pemprov Jabar untuk menggelar rapat secara sederhana di kantor. Dengan begitu, anggaran yang ada dapat dialokasikan untuk kepentingan masyarakat yang lebih mendesak.
“Pemerintah ini ya sudah namanya rapat bisa di kantor saja. Uang-uang yang biasa dibelanjakan di hotel-hotel berbintang itu dan pusat kota itu, kita gunakan untuk bangun sekolah, bangun jalan, bangun irigasi, bangun puskesmas. Saat kita di toilet hotel bintang lima, toiletnya keren banget, rakyat kita banyak yang enggak punya toilet,” tuturnya.
“Ini cara saya untuk mengefisienkan anggaran, minimal bisa menyelesaikan problem-problem kecil di masyarakat. Jawa Barat Rp360 miliar BPJS belum kebayar, masa kita mau buangin duit?” imbuhnya.
Selain itu, Dedi juga mengklaim dirinya mengetahui adanya penyimpangan yang kerap terjadi dalam pelaksanaan rapat di hotel.
“Saya nih pengalaman lah, saya tahu, kalau rapat-rapat di hotel itu apa sih yang terjadi. Penyelenggara rapat itu seringkali SPJ-nya, pertanggungjawabannya, tidak sesuai dengan realisasinya yang digunakan. Kamar lima, yang dipakai tiga. Makan 10, yang dipakai 7,” ungkapnya
- anggaran daerah
- anggaran publik
- berita jawa barat
- berita nasional
- bpjs jabar
- Dedi Mulyadi
- efisiensi anggaran
- Gubernur Jawa Barat
- hotel mewah
- infoaceh
- kebijakan daerah
- kemendagri
- ketimpangan fiskal
- larangan rapat di hotel
- pangandaran
- pejabat daerah
- pemprov jabar
- rapat pejabat
- rapat pemda
- tunjangan pegawai
- www.infoaceh.net