Luas Panen Menurun, Produksi Padi dan Beras Aceh Merosot
BANDA ACEH — Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat luas panen padi di Provinsi Aceh pada 2023 sekitar 254,29 ribu hektare, atau mengalami penurunan 17,46 ribu hektare atau 6,43 persen dibandingkan luas panen padi di 2022 yang sebesar 271,75 ribu hektare.
Sedangkan produksi padi pada 2023 yaitu 1,40 juta ton gabah kering giling (GKG), mengalami penurunan sebanyak 105,22 ribu ton atau 6,97 persen dibandingkan produksi padi di 2022 yang sebesar 1,51 juta ton GKG.
Sedangkan produksi beras pada 2023 untuk konsumsi pangan penduduk 0,81 juta ton, juga mengalami penurunan sebanyak 60,62 ribu ton atau 6,97 persen dibandingkan produksi beras di 2022 yang sebesar 0,87 juta ton.
“Realisasi luas panen padi sepanjang Januari – Desember 2023 sekitar 254,29 ribu hektare, atau menurun 17,46 ribu hektare (6,43 persen) dibandingkan 2022 sebesar 271,75 ribu hektare,” ujar Kepala BPS Aceh Ahmadriswan Nasution, Jum’at (1/3/2024).
Dijelaskan puncak panen padi pada 2023 terjadi bulan Mei berbeda dengan 2022 yang terjadi pada April.
Luas panen padi pada Mei 2023 adalah sebesar 43,88 ribu hektare, sedangkan pada April 2022 luas panen padi mencapai 56,34 ribu hektare.
Sementara itu, luas panen padi pada Januari 2024 mencapai 19,59 ribu hektare, dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2024 diperkirakan seluas 119,07 ribu hektare.
Dengan demikian, total luas panen padi pada Subround Januari−April 2024 diperkirakan mencapai 138,66 ribu hektare, atau mengalami kenaikan sekitar 28,86 ribu hektare (26,29 persen) dibandingkan luas panen padi pada Subround Januari−April 2023 yang sebesar 109,79 ribu hektare.
Produksi padi di Provinsi Aceh sepanjang Januari – Desember 2023 mencapai sekitar 1,40 juta ton GKG, atau mengalami penurunan sebanyak 105,22 ribu ton GKG (6,97 persen) dibandingkan 2022 sebesar 1,51 juta ton GKG.
Produksi padi tertinggi pada 2023 terjadi pada bulan April, yaitu sebesar 232,65 ribu ton GKG sementara produksi terendah terjadi pada bulan Agustus, yaitu sekitar 14,40 ribu ton GKG.