Mahar Hanya 300 Ringgit, Mualem Nikahkan Puteri Sulungnya dengan Pemuda Malaysia
Infoaceh.net, KUALA LUMPUR – Gubernur Aceh terpilih Muzakir Manaf (Mualem) resmi menikahkan putri sulungnya, Zaslyana Muzakir Manaf atau akrab disapa Yana dengan pemuda Malaysia bernama Khairy Al-Fiqry Bakhtiar Nor.
Jumlah mahar yang dibayarkan secara tunai oleh mempelai pria adalah sebesar 300 Ringgit Malaysia atau dengan kurs rupiah sekitar Rp 1.100.000.
Prosesi akad nikah tersebut berlangsung mewah di Hotel Grand Hyatt, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu pagi (1/2/2025) sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
Dalam prosesi ijab kabul, Mualem bertindak langsung menikahkan putrinya.
Dalam video yang beredar Mualem mengawali ijab kabul dengan menjabat tangan Khairy Al-Fiqry.
Selanjutnya dengan tenang Mualem menuntun akad nikah yang diikuti jawaban oleh pemuda tersebut.
“Khairy Al-Fiqry bin Bakhtiar Nor, aku nikahkan akan dikau dengan anak perempuan saya Zaslyana binti Muzakir dengan mas kawinnya 300 Ringgit dibayar tunai,” ucap Mualem menuntun ijab kabul.
Kemudian langsung disambut dengan jawaban, “Saya terima nikah Zaslyana binti Muzakir dengan mas kawinnya 300 Ringgit tunai,” kata Khairy dengan satu tarikan nafas.
Pada prosesi akad nikah tersebut perwakilan keluarga dari pihak istri Mualem di Malaysia dipercayakan menjadi saksi.
“Yang jadi saksi nikah tadi adalah dari pihak Istri Mualem warga Malaysia, yakni Tuan Muhammad Izzaduddin Bin Ikhsan dan Tuan Muhammad Adam Bin Hasimi,” ujar Juru Bicara Mualem, Teuku Kamaruzzaman atau Ampon Man.
Acara akad nikah dan resepsi pernikahan putri sulung Mualem tersebut di Kuala Lumpur, Malaysia tersebut, turut dihadiri oleh banyak pejabat dan elit Aceh.
Di antaranya terlihat hadir Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA, Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haytar, Wakil Gubernur Aceh terpilih Fadhlullah arau Dek Fad, sejumlah Anggota DPR RI asal Aceh seperti M Nasir Djamil, Irmawan, Ghufran Zainal Abidin, Rektor Universitas Syiah Kuala Prof Dr Ir Marwan, Plt. Direktur Utama Bank Aceh Syariah Fadhil Ilyas.
Kemudian Ketua DPRA Zulfadli dan para Anggota DPRA, sejumlah petinggi Partai Aceh seperti Kamaruddin Abubakar atau Abu Razak dan tokoh-tokoh Aceh lainnya.