Ketua Umum Ikatan Pemuda Aceh (IKAPA) Bandung, Harisul Amal
BANDA ACEH – Mahasiswa Aceh yang menempuh pendidikan di Bandung, Jawa Barat, mempertanyakan kejelasan janji Pemerintah Aceh terkait realisasi bantuan sosial untuk mahasiswa perantauan dalam masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Ketua Umum Ikatan Pemuda Aceh (IKAPA) Bandung, Harisul Amal, mempertanyakan kembali realisasi bantuan yang pernah disampaikan Pemerintah Aceh.
Pihaknya menagih karena pemerintah sudah berjanji akan mengirimkan bantuan tunai kepada mahasiswa yang tidak pulang kampung demi menekan penyebaran virus Corona.
“Akan tetapi, sekarang puasa sudah mau selesai dan lebaran sekitar seminggu lagi, bansos yang dijanjikan tak kunjung tiba. Jangan sampai lebaran lewat, bansos pun hanya jadi angin lalu,” kata Harisul Amal dalam keterangannya, Kamis (14/5).
Haris menyampaikan, ia dan rekannya berjumlah 86 orang di Bandung rela tidak pulang kampung ke Aceh di masa pandemi virus Corona ini. Terlebih, Jawa Barat sudah diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Haris meminta Pemerintah Aceh jangan lari dari tanggung jawab, karena sebelumnya sudah melarang mahasiswa pulang kampung jelang puasa dan lebaran, lalu menjanjikan bantuan tunai.
“Berita tentang bansos ini disebar kemana-mana memberi harapan. Saya jadi ingin bertanya, apakah ini karena alur birokrasi yang sangat ribet, atau jangan-jangan pemerintah sekadar menjadikan kami wacana untuk pencitraan semata,” ujarnya.
Mahasiswa asal Banda Aceh ini juga menyebut Pemerintah Aceh lamban dalam menangani mahasiswa di perantauan. Sementara, kata dia, Pemerintah Jawa Barat dengan sigap telah memberikan bantuan kepada mahasiswa Aceh yang masih di Bandung.
“Mahasiswa Aceh di Bandung sudah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Jawa Barat berupa sembako, dengan proses yang cepat dalam kurun dua sampai tiga hari.” jelasnya.
Haris berharap Pemerintah Aceh dapat menyegerakan bansos. Saat ini mahasiswa masih menjalankan kegiatan akademik di tengah situasi PSBB di Bandung. “Jadi, kami harap semoga kami menjadi salah satu prioritas,” pungkasnya. (IA)