Mahkamah Syar’iyah Jantho dan BPN Aceh Besar Teken MoU
JANTHO — Mahkamah Syar’iyah Jantho melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Aceh Besar yang bertempat di hall lobi kantor Mahkamah Syar’iyah Jantho.
Penandatanganan MoU kerja sama ini dihadiri langsung Ketua Mahkamah Syar’iyah Jantho Siti Salwa SH.I MH dan Kepala BPN Aceh Besar Mahdi A.Ptnh MH,
kerja sama yang dilaksanakan ini melingkupi beberapa aspek, antara lain menyangkut penyelesaian perkara-perkara kebendaan seperti kewarisan, harta bersama dan penetapan ahli waris.
Dalam sambutannya Ketua Mahkamah Syar’iyah Jantho mengatakan dalam sidang pemeriksaan setempat (descente) sangat diperlukan pengukuran yang akurat serta valid dan tepat terhadap objek sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam penentuan batas batas objek, atau bahkan terkait kepemilikan objek apabila objek dimaksud telah berpindah tangan menjadi milik pihak lain diluar pihak yang berperkara, ujar Siti Salwa S.HI MH yang juga didampingi Panitera Mahkamah Syar’iyah Jantho M Raihan SAg SH MH.
Adapun maksud dan tujuan Perjanjian Kerja Sama ini untuk mengefektifkan tugas pokok dan fungsi serta peran Mahkamah Syar’iyah Jantho dan BPN Aceh Besar dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat pencari keadilan khususnya yang berdomisili di Aceh Besar.
Sebagaimana disebutkan dalam perjanjian kerja sama dimaksud tepatnya pasal 4, dimana pihak Mahkamah Syar’iyah Jantho akan menyampaikan ke pihak yang melalui Jurusita/Jurusita Pengganti terkait pelaksanaan pemeriksaan setempat dan eksekusi, mengajukan permohonan pelayanan pengukuran tanah sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, dan menyiapkan dan melengkapi persyaratan dalam rangka permohonan pelayanan pengukuran tanah oleh BPN Aceh Besar.
Serta menyiapkan dan melengkapi persyaratan dalam rangka permohonan pelayanan pengukuran tanah.
Demikian juga dengan pihak kedua, dimana pihak kedua yaitu Badan Pertanahan Nasional Aceh Besar akan melakukan pengukuran terhadap objek tanah yang dimohonkan pemeriksaan setempat dan atau eksekusi oleh pihak berperkara, dan menerbitkan gambar dan dokumen hasil pengukuran tanah.