Menag Pastikan Tak Ada Jemaah Haji Indonesia Tertinggal di Arafah, Meski 695 Orang Sempat Terlantar
Jakarta, Infoaceh.net – Menteri Agama RI Nasaruddin Umar memastikan seluruh jemaah haji asal Indonesia telah tiba di Arafah untuk melaksanakan ibadah wukuf, Kamis (5/6). Ia menegaskan tidak ada jemaah yang tertinggal meski sebelumnya dilaporkan ada ratusan calon haji belum diberangkatkan.
“Itu kewajiban kami. Tidak ada satu pun jemaah yang tertinggal,” ujar Nasaruddin dalam sambungan video dari Arafah, dalam siaran CNN Indonesia, Kamis malam WIB.
Pernyataan tersebut merespons laporan sebelumnya terkait sekitar 695 jemaah calon haji asal Indonesia yang sempat terlantar di lobi hotel, belum diberangkatkan ke Arafah pada Rabu (4/6) malam waktu setempat. Sebagian besar dari mereka adalah jemaah lanjut usia (lansia).
Salah satu jemaah, Dewi, mengungkapkan bahwa para jemaah sempat tidak mendapatkan kepastian tenda maupun konsumsi yang layak. Bahkan, layanan katering telah dihentikan sehari sebelum keberangkatan dan digantikan dengan makanan siap saji (ransum), namun belum dibagikan tepat waktu.
“Situasinya cukup menakutkan. Ada sektor-sektor yang belum diberangkatkan, dan ketika diberangkatkan pun tidak jelas dapat tenda atau tidak,” ujar Dewi.
Dewi menyebutkan bahwa jemaah seharusnya sudah berada di Arafah sejak Rabu malam. Namun, karena keterlambatan dari pihak syarikah haji—lembaga penanggung jawab logistik yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi—ratusan jemaah terpaksa tidur di lantai lobi hotel menunggu kejelasan.
Syarikah haji memiliki tanggung jawab menyediakan akomodasi, transportasi, dan konsumsi jemaah selama ibadah haji berlangsung. Keterlambatan mereka mengakibatkan banyak jemaah tidak makan dalam waktu lebih dari 24 jam.
“Kalau sudah di Arafah, makanan diurus di sana. Tapi karena belum diberangkatkan, ransum yang tersedia pun belum sempat dihangatkan dan dibagikan,” kata Dewi.
Laporan terakhir menyebutkan, seluruh jemaah akhirnya berhasil diberangkatkan dan tiba di Arafah menjelang pelaksanaan wukuf, rukun haji yang wajib dilaksanakan pada 9 Dzulhijah.