Minta Maaf, Polisi Bebaskan Penyebar Video Hoax Korban Begal di Nagan Raya
NAGAN RAYA — Polres Nagan Raya Rabu sore (3/5/2023) membebaskan WD (27), yang sebelumnya telah menyebarkan video hoax korban begal di Gunung Trans, Kabupaten Nagan Raya.
Pelaku yang merupakan tenaga kontrak Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Iskandar Muda (RSUD SIM) Nagan Raya sebagai teknisi listrik itu dibebaskan dengan berbagai pertimbangan polisi, karena telah meminta maaf, namun tetap dikenakan wajib lapor
WD menyampaikan permintaan maaf kepada warga Indonesia hingga Aceh terkait video hoaks yang ia disebarkan di media sosial (medsos).
Karena video pembegalan sadis itu terjadi bukan di Nagan Raya, tetapi di luar Aceh.
“Saya Wahidin, menyampaikan permintaan maaf dan khilaf dan ke depan tidak akan mengulangi lagi dan akan lebih bijak menggunakan media sosial,” ucap Wahidin.
Permintaan maaf WD dibuat dalam video saat masih di Polres dan diposting ke media sosial.
“Pelaku kita lepaskan dengan syarat wajib lapor,” kata Kapolres Nagan Raya AKBP Setiyawan Eko Prasetiya melalui Kasat Reskrim, AKP Machfud, Rabu (3/5/2023).
Menurut Kasat Reskrim, sejumlah pertimbangan polisi melepas Wahidin, penyebar video hoaks.
WD sempat ditahan sejak Selasa siang (2/5/2023), setelah sebelumnya ditangkap polisi karena video yang ia sebarkan di medsos, telah meresahkan masyarakat Nagan Raya.
WD lalu dijemput pihak keluarga dan dijamin oleh keluarga, pihak desa, serta manajemen RSUD SIM Kabupaten Nagan Raya.
Sebelumnya, Satreskrim Polres Nagan Raya mengamankan WD (27), seorang pria yang telah menyebarkan video hoaks di media sosial facebook dan tersebar di grup WhatsApp tentang pembegalan terhadap seorang pria di Gunung Trans, Gagak Lamie, Kecamatan Darul Makmur.
Pelaku adalah pegawai kontrak di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Iskandar Muda Nagan Raya, yang bertugas sebagai teknisi listrik.
Kapolres Nagan Raya AKBP Setiyawan Eko Prasetiya, melalui Kasat Reskrim AKP Machfud, Selasa (2/5/2023) membenarkan, pihaknya telah melakukan penangkapan serta penahanan terhadap WD, karena telah menyebarkan video hoaks, yang menyebabkan warga kabupaten tersebut resah.