Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Moge dan Satwa Langka Asal Thailand Diselundupkan ke Aceh Timur, 2 Pelaku Diduga Oknum TNI Diamankan

Berbagai kalangan mendesak agar kasus ini diusut secara tuntas, transparan, dan tanpa pandang bulu. Jika terbukti ada keterlibatan aparat negara dalam sindikat penyelundupan, masyarakat berharap tindakan tegas diambil untuk menjaga wibawa hukum dan kedaulatan wilayah.
Samsuar M Saman
Motor gede (Moge) merek Harley Davidson dan satwa langka, yang diduga barang bukti hasil penyelundupan dari Thailand diamankan di Polres Aceh Timur, Ahad (15/6). (Foto: Ist)

Aceh Timur, Infoaceh.net – Upaya penyelundupan barang-barang ilegal bernilai tinggi digagalkan secara dramatis oleh warga Desa Meunasah Asan, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, Ahad dini hari (15/6/2025).

Dalam peristiwa ini, dua pria yang diduga oknum TNI AL diamankan warga setelah tertangkap tangan saat membongkar barang ilegal dari sebuah speedboat yang baru mendarat dari laut lepas.

Aksi berlangsung sekitar pukul 02.30 WIB. Warga yang curiga melihat aktivitas mencurigakan di pesisir Krueng Thoe, segera merapat ke lokasi.

Ketegangan memuncak saat terjadi perselisihan antara para pelaku dan warga lokal terkait upah bongkar muat yang tidak dibayar sesuai kesepakatan. Salah satu pelaku bahkan dilaporkan sempat mengacungkan senjata api ke arah warga sambil mengeluarkan ancaman.

“Salah satu dari mereka yang diduga anggota TNI, sempat keluarkan pistol sambil maki-maki warga. Itu yang bikin warga marah dan langsung mengepung,” ujar salah seorang warga yang turut menyaksikan kejadian.

Spontan, ratusan warga mengepung pelaku, melucuti senjatanya, dan menahan keduanya di meunasah (balai desa) setempat. Warga juga menyita seluruh barang bawaan dari speedboat, yang kemudian diketahui berisi barang-barang mewah dan satwa eksotis.

Adapun barang selundupan yang diamankan diketahui bernilai tinggi. Selain motor-motor gede (moge) dari merek ternama, ditemukan pula sejumlah hewan langka yang tidak lazim ditemukan di wilayah Indonesia, khususnya Aceh.

Kelima unit moge yang disita terdiri dari: Harley-Davidson Iron 883, Harley-Davidson Street Glide, Harley-Davidson Screamin’ Eagle, Yamaha SR (asal Thailand), Harley-Davidson Dyna Low Rider

Tak hanya itu, turut diselundupkan pula hewan-hewan eksotis, antara lain: Kelinci Patagonia asal Australia, Kambing kerdil jenis Nigeria, Burung Beo eksotis, Ferret (cerpelai), hewan kecil mirip musang yang umum diperdagangkan sebagai peliharaan di luar negeri

Seluruh barang tersebut diduga kuat berasal dari Thailand dan dibawa melalui jalur laut dengan kapal besar, sebelum diturunkan ke speedboat untuk mendarat di pesisir Aceh Timur.

Sejumlah warga menyatakan, ini bukan kali pertama aksi semacam ini terjadi di desa mereka. Setidaknya sudah empat kali terjadi aktivitas bongkar muat mencurigakan, yang diduga merupakan bagian dari jaringan penyelundupan internasional.

“Ini yang keempat. Tapi baru kali ini warga berhasil tangkap langsung. Selama ini selalu lolos,” ungkap seorang tokoh masyarakat Meunasah Asan.

Sekitar pukul 09.00 WIB, aparat dari Polres Aceh Timur bersama petugas Bea Cukai tiba di lokasi dan langsung mengamankan kedua pelaku serta seluruh barang bukti ke Mapolres untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kasat Reskrim Polres Aceh Timur, Iptu Adi Wahyu Nurhidayat membenarkan adanya kejadian penyelundupan tersebut. “Dua pria diduga pelaku sudah kami amankan bersama barang bukti berupa moge dan satwa eksotis. Kami akan mendalami kasus ini dan berkoordinasi dengan Bea Cukai,” ujarnya

Namun hingga berita ini ditayangkan, belum ada pernyataan resmi dari institusi TNI AL terkait dugaan keterlibatan oknumnya dalam kasus penyelundupan ini.

Masyarakat Minta Proses Hukum Transparan
Aksi cepat warga Desa Meunasah Asan menuai pujian, namun juga memunculkan pertanyaan besar soal lemahnya pengawasan di perairan Aceh, khususnya kawasan timur yang rawan dijadikan jalur selundupan.

Berbagai kalangan mendesak agar kasus ini diusut secara tuntas, transparan, dan tanpa pandang bulu. Jika terbukti ada keterlibatan aparat negara dalam sindikat penyelundupan, masyarakat berharap tindakan tegas diambil untuk menjaga wibawa hukum dan kedaulatan wilayah.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengusut kasus dugaan korupsi dalam kerja sama jual beli gas antara PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dengan PT Inti Alasindo Energy (IAE)
Ricuh di Arena Tajen Kintamani, 1 Tewas dan 1 Luka-luka Usai Cekcok Berdarah
Fadli Zon
kor mencolok 0-10 saat menghadapi Bayern Munchen di ajang FIFA Club World Cup 2025 tentu jadi catatan kelam bagi Auckland City FC.
Prabowo Abadikan Nama Ibunda Jadi Nama Anggrek di Singapura
Conor Tracey, kiper yang memperkuat Aukland City seorang karyawan
Majelis hakim Pengadilan Militer (Dilmil) I-06 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada prajurit TNI AL
Alejandro Garnacho Tolak Tawaran Leverkusen, Prioritaskan Bertahan di Premier League
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto tiba di Parliament House Singapura dan menerima sambutan resmi penuh kehormatan dari oleh Presiden Singapura, Tharman Shanmugaratnam, pada Senin, 16 Juni 2025. (Foto: BPMI Setpres)
Sudah Jelas Masuk Wilayah Kami!

Sudah Jelas Masuk Wilayah Kami!

Umum
Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas
Israel Akan Serang Negara Muslim Satu per Satu
Sebanyak 2204 mahasiswa USK mengikuti pembekalan KKN di Gedung AAC Dayan Dawood, Senin, 16 Juni 2026. (Foto: Humas USK)
Penampakan Wajah Jokowi Sekarang Beraura Gelap, Netizen Malah Sebut Kualat
Ratusan masyarakat dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Aceh menggelar aksi unjuk rasa di halaman Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Senin 16 Juni 2025.
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Dapil Jawa Barat III, Endang  Thohari, menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada para petani di Kabupaten Cianjur.
Lebih Baik Uangnya untuk Rakyat

Lebih Baik Uangnya untuk Rakyat

Umum
Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi PKB, Lalu Hadrian Irfani
Sumpah Jabatan Pakai Bahasa Inggris, Waka DPR Tinggalkan Acara Pelantikan Rektor UPI
Polemik Pemindahan Pulau Aceh ke Sumut Akibat Buruknya Komunikasi Menteri
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Enable Notifications OK No thanks