Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei Unggah Ancaman untuk Israel di Medsos: Pertempuran Dimulai
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengklaim “tahu persis” di mana Ali Khamenei “bersembunyi.”
Namun, Trump mengatakan Washington tidak memiliki rencana langsung untuk menargetkannya, karena perang udara Israel-Iran telah berkecamuk untuk hari kelima.
“Kami tahu persis di mana yang disebut ‘Pemimpin Tertinggi’ itu bersembunyi. Dia adalah target yang mudah, tetapi aman di sana – Kami tidak akan menghabisinya (membunuhnya!), setidaknya untuk saat ini,” tulis Trump di Truth Social, Selasa, seperti diberitakan Al Arabiya.
“Namun, kami tidak ingin rudal ditembakkan ke warga sipil atau tentara Amerika. Kesabaran kami sudah menipis. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!” tambahnya.
Tak lama kemudian, Trump mengunggah pesan lain dengan huruf kapital semua: “MENYERAH TANPA SYARAT!” – tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Sebelumnya, Trump terbang kembali lebih awal dari pertemuan puncak G7 di Kanada Senin malam, ketika konflik antara Iran dan sekutu utama AS, Israel, meningkat, dan dijadwalkan bertemu dengan pejabat tinggi di Ruang Situasi Gedung Putih pada Selasa.
Presiden AS sejauh ini menekankan negaranya tidak terlibat dalam konflik tersebut, dan mengatakan Iran masih dapat menerima kesepakatan untuk mengakhiri program nuklirnya yang telah diusulkannya sebelum serangan Israel.
Tetapi, Trump telah memberikan sinyal yang semakin kuat, intervensi Washington dalam beberapa bentuk mungkin sudah dekat.
Trump mengatakan pada hari Selasa, “kita” memiliki “kendali penuh dan total atas langit di atas Iran,” memuji penggunaan persenjataan buatan AS tanpa secara eksplisit menyebut Israel.
Ringkasan Perkembangan Perang Israel-Iran
Dikutip dari Al Jazeera, berikut perkembangan terkini dalam perang Israel dan Iran:
Ledakan mengguncang Tel Aviv dan Teheran saat konflik antara Israel dan Iran berkecamuk untuk hari keenam berturut-turut.
Israel melancarkan serangan baru terhadap ibu kota Iran, Teheran, setelah mengeluarkan ancaman evakuasi bagi penduduk daerah yang dikenal sebagai Distrik 18, dekat bandara Mehrabad.