Pengerasan Jalan TMMD, Jawab Impian Warga Salah Sirong di Pedalaman Bireuen
BIREUEN – Program kegiatan fisik dan non fisik terus digenjot pelaksanaannya oleh Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-116 Kodim 0111/Bireuen di Desa Salah Sirong Jaya Kecamatan Jeumpa, di pedalaman Kabupaten Bireuen.
Untuk kegiatan fisik yang dilakukan di antaranya pengerasan jalan di Desa Salah Sirong sudah selesai 100% dan sudah dapat dipergunakan oleh warga setempat.
Pengerasan jalan sepanjang 6.000 meter atau 6 kilometer tersebut awalnya berupa tanah merah yang ketika hujan menjadi becek dan mengganggu aktivitas warga.
Dengan selesainya pengerasan jalan ini warga terlihat sumringah bisa beraktivitas melalui jalan yang kini kondisinya sudah relatif baik.
Plh. Pasiter Kodim 0111/Bireuen Kapten Inf Syawaludin mengungkapkan, pengerasan jalan yang berlokasi di Desa Salah Sirong Jaya telah tuntas pengerjaannya.
Lebih lanjut Plh Pasiter menyebutkan pencapaian ini tidak terlepas dari peran warga yang setiap harinya terus membantu pekerjaan fisik Satgas TMMD ke-116 Kodim 0111/Bireuen.
Selesainya pengerasan jalan ini tak lepas dari gotong royong Satgas TMMD dengan masyarakat. Dengan saling bahu membahu, akhirnya pengerjaan pembangunan program TMMD lebih mudah dan cepat terselesaikan.
Pembangunan jalan dengan pengerasan melalui TMMD ke-116 Kodim Bireuen, kini membuka harapan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.
Dimana dulunya, warga harus berhati-hati melintasi jalan di Desa Salah Sirong Jaya, Kecamatan Jeumpa, pedalaman Bireuen.
Tak jarang saat mengangkut hasil perkebunan untuk dijual ke tempat penampungan menggunakan sepeda motor yang digunakan tergelincir. Selain itu, pada musim kemarau kondisinya berdebu.
Hal tersebut disampaikan Keuchik Desa Salah Sirong Jaya Yusri, Ahad (4/6/2023).
Itulah yang melandasi masyarakat Salah Sirong Jaya tak pernah lelah untuk membantu Satgas TMMD menyelesaikan pembuatan jalan dari awal hingga akhir.
“Jalan perkebunan yang dulu masih berupa tanah, kini sudah diperkeras oleh Satgas TMMD ke-116 Kodim Bireuen, dan program ini telah mengatasi kendala masyarakat ketika hendak pergi ke kebun maupun aktivitas lainnya,” sebut Yusri.
