Penyebab Ustad Yahya Waloni Meninggal Dunia, Ternyata 2021 Ada Riwayat Sakit Ini
Infoaceh.net – Penyebab Ustad Yahya Yahya Waloni menghembuskan nafas terakhirnya sat menyampaikan khutbah kedua di mimbar Jumat Masjid Darul Falah, Minasa Upa, Gunung Sari, Rappocini, Makassar, Jumat (6/6/2025) siang.
Meski sempat dilarikan ke RS Bahagia yang berada 100 meter dari masjid, namun nyawa Ustad Yahya Waloni tidak bisa diselamatkan lagi.
Detik-detik meninggalnya Ustad Yahya Waloni dikuak langsung oleh saksi mata.
Saksi mata menyebut, ustad terjatuh sebelum menyampaikan doa penutup khutbah kedua.
Rukun khatib Jumat, ada dua khutbah. Khutbah pertama diakhiri dengan doa dan duduk sejenak.
Khutbah kedua, khatib berdiri dan menegaskan ketakwaan, shalawat dan intisari khutbah sebelum doa penutup.
Ustad kelahiran Minahasa ini, terjatuh dan tak sadarkan diri usai duduk diantara dua khutbah.
“Masih sempat berdiri, di khutbah kedua, dan ingatkan kita pentingnya bertauhid kepada Allah SWT,” ujar Sekretaris Pengurus Masjid Darul Falah, Harfan Jaya Sakti (39), kepada wartawan melansir dari Tribuntimur, Jumat (6/6/2025).
Harfan duduk di shaf pertama saat khutbah.
Dia jadi satu dari sekitar 200 jamaah sekaligus saksi mata, insiden wafatnya ustad Muallaf ini.
Dikisahkan, ustad Yahya Waoni, sudah dijadwalkan panitia masjid sebagai khatib Jumat sejak pekan lalu.
Pagi harinya, magister theologia ini memberi khutbah Idul Adha di sebuah masjid di pusat Kota Makassar.
Bersama Sitti Mutmainnah (34) istrinya, Ustad Yahya menginap di Hotel Prima, Jl Dr SAM Ratulangi, Makassar, sekitar 9,7 km dari Masjid Darul Falah.
Pukul 10.30 wita, panitia menjemput Yahya.
Masih sempat menyaksikan proses penyembelihan hewan qurban di halaman timur masjid.
Istrinya, dijamu di rumah salah seorang takmir, sekitar 75 meter daru masjidz
Pukul 11.30 Wita, ustad Yahya masuk ke Masjid. Dia duduk di shaf pertama, membaca surah Al Kahfi dan berzikir.
Pukul 12.05 Wita, usai Azan, panitia mempersilahkan khatib naik ke mimbar.
“Tema khutbah Ustad, tentang kekuatan iman. Ujian Nabi Ibrahim yang menyembelih Ismail, sebagai bukti ketaatan individu, keluarga dan umat Muslim,” ujar Harpan Sakti.