Perjuangan Honorer Asal Sabang, Pakai Kursi Roda Ikut Seleksi PPPK, Sudah 17 Tahun Mengabdi
NAMANYA Muzakar. Tapi orang-orang di kampungnya, Sabang, memanggilnya akang. Akang dalam bahasa sunda berarti abang atau kakak laki-laki.
Akang adalah seorang tenaga honorer di MTsN Sabang yang telah mengabdi sejak 2008, tepatnya 17 tahun yang lalu.
Kini, ia mengikuti seleksi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) Kemenag Aceh tahap II menggunakan kursi roda karena kecelakaan kerja.
“Saya jatuh dari tangga ketika membersihkan pohon kelengkeng yang siap panen di kebun madrasah pada Januari 2025 lalu. Hal itu membuat pergelangan kaki saya patah, hingga harus dipakaikan pen,” kata Akang, Sabtu (10/5).
“Di minggu-minggu awal, saya sempat putus asa. Tapi itu tidak lama, saya berdamai. Saya yakin Allah telah menuliskan skenario terbaik untuk saya. Dan saya percaya ini adalah bagian dari proses tersebut,” sebutnya.
Hari itu adalah tes seleksi tersebut. Akang mendapat jadwal Kamis siang, pada 8 Mei 2025. Ujian berlangsung di Hotel The Pade, Lampeuneurut, Darul Imarah, Aceh Besar.
Ia berangkat dari Sabang menggunakan kapal cepat ditemani sejumlah anggota keluarganya dari Gampong Cot Ba’ U Sabang.
Sampai di lokasi ujian, tim panitia Kanwil Kemenag Aceh dan Kemenag Sabang terus mendampingi akang hingga berhasil ikut ujian.
“Alhamdulillah saya bisa melaksanakan ujian dengan lancar. Saya percaya kalau rezeki itu tidak akan tertukar, jika menjadi PPPK adalah rejeki saya, mau bagaimanapun kondisi saya maka itu akan datang ke saya,” ujarnya saat diwawancarai setelah pelaksanaan ujian.
“Yang penting saya berusaha semaksimal mungkin. Hasil saya pasrahkan pada Allah SWT,” pungkas akang yang mendaftar pada formasi mengadministrasi perkantoran di MTsN Sabang.