Pesawat Penumpang Bintang Air Terbakar di Bandara SIM
Blang Bintang – Personel Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM) dan Kompi Senapan C Yonko 469 Kopasgat terlibat dalam latihan Airport Contigency dan Airport Emergency di Bandara Internasional SIM, Aceh Besar, Kamis (26/10/2023).
Disimulasikan, pesawat Bintang Air Type B737-800 flight number BA 123 yang mengangkut 148 penumpang dengan rute CGK-BTJ, tergelincir di Bandara SIM yang mengakibatkan mesin serta sayap pesawat patah kemudian terbakar.
Petugas Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF) segera menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman dan mengevakuasi penumpang pesawat udara dan dibantu Instansi terkait yang tergabung dalam Komite Penanggulangan Keadaan Darurat Bandara SIM.
EGM Angkasa Pura II Bandara SIM Darmadi mengatakan, kegiatan latihan penanggulangan leadaan darurat skala penuh ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali oleh penyelenggara bandar udara sebagai implementasi dari peraturan nasional dalam hal ini adalah peraturan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara maupun regulasi Internasional dari ICAO.
“Pelatihan keadaan darurat keselamatan dan keamanan ini dimaksudkan untuk menguji sistem dan prosedur, menguji kemampuan dan kehandalan sumber daya manusia dan peralatan serta melatih kemampuan fungsi komando, komunikasi dan koordinasi antar Instansi/unit terkait,” ujar Darmadi.
Dengan adanya latihan ini, diharapkan dapat meningkatkan performa personil bandara dan instansi terkait serta fungsi komando, koordinasi dan komunikasi dalam menghadapi keadaan darurat.
Untuk dapat memberikan pertolongan yang cepat dan meminimalisir jatuh korban dan dampak lain yang ditimbulkan baik materiil maupun non-materiil.
Komandan Lanud SIM Kolonel Pnb Yoyon Kuscahyono dalam sambutannya menyampaikan, tujuan latihan ini untuk menguji kesiapan satuan terkait dalam menghadapi kontijensi dan kondisi darurat, baik kesiapan personel maupun peralatan yg digunakan.
Kemudian menguji dokumen dalam menghadapi kontijensi dan kondisi darurat, apakah masih relevan untuk dilaksanakan atau tidak.
Sehingga apabila ada hal yang kurang relevan bisa dilakukan revisi atau amandemen.
Lebih lanjut, Lanud SIM selalu berupaya dan berkolaborasi serta berkoordinasi dengan pihak Bandara terkait dengan keamanan operasional Bandara tentunya dengan tujuan memberikan pelayanan yang baik, aman dan nyaman terhadap pengguna jasa bandara. (IA)