Polisi Emosional Dilarang Pegang Senjata, Tes Psikologi Ketat Digelar di Polresta Banda Aceh
Banda Aceh, Infoaceh.net — Tak semua polisi boleh memegang senjata api. Di Polresta Banda Aceh, puluhan personel harus lebih dulu membuktikan bahwa mereka punya mental dan emosi yang stabil lewat ujian psikologi ketat yang digelar Selasa (27/5/2025) di aula BPKK Banda Aceh.
Tes ini menjadi syarat mutlak untuk mendapatkan izin pinjam pakai senjata api dinas.
Tim penguji dari Polda Aceh, dipimpin Iptu Rico Riskiawan dari Subbag Bagpsi Ro SDM, hadir langsung untuk menilai kesiapan mental para perwira dan bintara.
“Tes ini bukan formalitas. Jika hasilnya baik tapi emosinya labil, tetap tidak kami rekomendasikan untuk memegang senjata,” tegas Kabag SDM Polresta Banda Aceh, Kompol Armia, yang memimpin jalannya kegiatan.
Ujian meliputi berbagai instrumen, seperti RH, Profil Klinis Psi, TIKI 1–4, Inventori, Rapi Kostic, tes grafis dan Kreapilin.
Seluruh proses dilakukan melalui aplikasi digital yang diakses dari ponsel masing-masing peserta.
Kompol Armia menjelaskan bahwa tes ini bertujuan untuk memastikan hanya personel yang sehat secara fisik dan mental yang diizinkan membawa senjata api.
Tekanan psikologis, depresi, atau instabilitas emosi menjadi alasan kuat untuk mencoret nama dari daftar pemegang senpi.
“Senjata bukan mainan. Kalau pemegangnya emosional, itu bisa jadi bahaya. Karena itu, kami sangat ketat dalam seleksi ini,” tegasnya.
Tes ini juga mencakup pemetaan psikologis sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pimpinan dalam menempatkan personel sesuai kemampuan dan kestabilan mental masing-masing.