Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Polisi Gerebek Tambang Emas Ilegal di Nagan Raya, 6 Pelaku dan 1 Alat Berat Diamankan

Barang bukti ekscavator yang diamankan polisi di lokasi tambang emas ilegal yang berlokasi di Desa Blang Neuang, Kecamatan Beutong, Nagan Raya, Rabu (9/11)

Nagan Raya — Unit III Tipidter dan Unit V Opsnal Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Nagan Raya melakukan penindakan dan penggerebekan di lokasi praktik tambang emas ilegal di Desa Blang Neuang, Kecamatan Beutong, Rabu pagi (9/11/2022) sekitar pukul 05.00 WIB.

Polisi meringkus 6 orang terduga pelaku dan satu unit alat berat jenis ekscavator ikut diamankan petugas dalam operasi tersebut.

Hal itu disampaikan Kapolres Nagan Raya AKBP Setiyawan Eko Prasetiya, melalui Kasat Reskrim AKP Machfud Rabu pagi.

Kasat Reskrim AKP Machfud mengatakan, masyarakat cukup dibuat resah oleh aktivitas tambang emas ilegal, sehingga melaporkan hal itu kepada polisi guna diambil tindakan.

”Penangkapan terduga pelaku penambangan emas secara ilegal ini, kita lakukan berdasarkan aduan dan informasi dari masyarakat,” ujar Machfud.

Adapun 6 terduga pelaku praktik tambang emas ilegal yang ditangkap tersebut yakni berinisial ZA (34) pekerjaan wiraswasta, asal Desa Alue Kuyun, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya, JA (22) pekerjaan petani, asal Desa Kulam Jeurneh, Kecamatan Beutong, Nagan Raya, UB (22) pekerjaan pelajar, asal Desa Kulam Jeurneh, Kecamatan Beutong, Nagan Raya, SB (36), pekerjaan petani, asal Desa Kulam Jeurneh Kecamatan, Beutong Nagan Raya.

JM (28) pekerjaan petani, asal Desa Kulam Jeurneh, Kecamatan Beutong, Nagan Raya, dan MI (31), pekerjaan wiraswasta, asal Desa Singgah Mata, Kecamatan Baktiya Barat, Aceh Utara.

Adapun barang bukti (BB) yang diamankan pihak Reskrim Polres Nagan Raya di antaranya, 1 unit alat berat excavator beko merk Hitachi warna orange, 2 buah indang alat pendulang emas, dan 3 lembar ambal penyaring emas. (IA)

Lainnya

13 Jenazah Korban Ledakan Masih Diidentifikasi di RSUD Pameungpeuk
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni
Sigit Setyawan resmi menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh
Wakil Wali Kota Banda Aceh Afdhal Khalilullah ikut mengangkat bendera start saat melepas peserta lari FKIJK Aceh Run 2025 di Lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). Sejumlah pelari tampak memakai celana pendek. (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Trump Klaim Harga Obat dan Biaya Hidup Turun Drastis, Tak Beri Rincian Spesifik
Pemkab Aceh Selatan melalui BPBD menyerahkan bantuan masa panik kepada tiga keluarga korban gempa bumi di Aceh Selatan
Ruben Amorim takut MU kehilangan jati diri sebagai klub besar
Bupati Aceh Besar Muharram Idris melakukan tendangan perdana pada pembukaan turnamen sepak bola PS AMLA Tahun 2025 di Lapangan Gampong Lamteungoh, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Senin (12/5)
Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Usai Vonis Harvey Moeis, Hakim Eko Aryanto Dimutasi Ke Papua
Satresnarkoba Polres Lhokseumawe menggagalkan 1.912 butir pil ekstasi dan mengamankan seorang kurir berinisial S (43), warga Idi Rayeuk, Aceh Timur.
Putri sulung John Kei, Melan Refra. Foto. TV one.
PM Albanese umumkan kabinet baru Australia,
Tim Penjinak Bom Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Aceh saat melakukan pemusnahan bom proyektil tank aktif yang ditemukan warga di Desa Lampaya, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, Sabtu (10/5/2025). (Foto: Dok. Sat Brimobda Aceh)
Sri Radjasa Chandra MBA
Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Ledakan Amunisi TNI di Garut Tewaskan 13 Orang, 9 di Antaranya Warga Sipil. Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko bersama Ketua Bhayangkari Daerah Aceh, Ny. Rani Achmad Kartiko menggelar bakti sosial di dua gampong terpencil di Kecamatan Geureudong Pase, Aceh Utara, Ahad (11/5).
Banda Aceh, Infoaceh.net — Layanan Public Safety Center (PSC) 119 Aceh kembali menjadi sorotan tajam setelah gagal merespons situasi darurat yang dialami seorang pasien hanya sekitar satu kilometer dari kantor PSC di Jln. Dr. Syarif Thayeb No. 11, Bandar Baru, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh. Meski keluarga pasien telah berulang kali menelepon, tak satu pun panggilan direspons. Ironisnya, saat mereka mendatangi langsung kantor PSC, pagar dalam kondisi tergembok dan tak ada petugas yang terlihat di pos jaga. Empat unit ambulans tampak terparkir rapi di halaman kantor—namun tak satu pun bergerak. Zainal, keluarga pasien yang mengalami sesak napas berat hingga nyaris tak sadarkan diri, menyampaikan kekecewaannya. “Ambulans ada di depan mata, fasilitas negara yang seharusnya jadi hak rakyat. Tapi kami dibiarkan panik dan kebingungan tanpa bantuan apa pun. Kami sangat marah,” ujarnya, Senin (12/5/2025). Upaya mencari pertolongan pun terus dilakukan. Zainal sempat menuju Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) dan sejumlah rumah sakit lainnya, namun tetap tanpa hasil. “Dua ambulans di IGD hanya terparkir. Saat kami minta bantuan, malah ditunjukkan daftar antrean panjang dan disuruh kembali hubungi PSC,” ungkapnya. Dalam kondisi hampir putus asa, keluarga akhirnya berhasil menghubungi PSC Banda Aceh. Satu unit ambulans dari Ulee Lheue—lokasi yang cukup jauh—baru datang dan membawa pasien ke rumah sakit. “Kami mohon Inspektorat dan Ombudsman turun tangan menyelidiki kegagalan sistem ini. Tenaga kesehatan menuntut pembayaran jasa medis dan TPP dibayar dobel. Tapi dengan pelayanan seperti ini, bagaimana mungkin masyarakat bisa ikhlas?,” tegas Zainal. Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan besar terkait efektivitas layanan darurat di Aceh serta akuntabilitas lembaga publik yang seharusnya sigap dan tanggap menghadapi situasi darurat.
Habib Rizieq dalam kanal YouTube Cerita Untungs, dikutip Minggu (12/5/2025).
Enable Notifications OK No thanks