Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Polisi: Tujuan Imigran Rohingya ke Aceh Bukan Mengungsi Tapi Cari Pekerjaan

Polresta Banda Aceh menetapkan satu warga Rohingya Muhammed Amin (35) yang mendarat di Aceh Besar sebagai tersangka penyelundup manusia

BANDA ACEH — Polresta Banda Aceh mengungkap motif 135 etnis Rohingya yang mendarat di wilayah Aceh Besar pada Minggu (10/12) lalu bukan untuk mengungsi, melainkan untuk mencari kehidupan yang layak dan mencari pekerjaan.

Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli mengatakan sejumlah saksi yang diperiksa dalam kasus penyelundupan manusia, rata-rata mereka menyebut untuk mencari kerja.

“Mereka ini berangkat dari Cox’s Bazar bukan untuk mengungsi atau menyelamatkan diri. Dari pemeriksaan saksi mereka datang dalam rangka memperbaiki hidupnya untuk mencari pekerjaan,” kata Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli pada konferensi pers penetapan tersangka kasus penyelundupan manusia, di Mapolresta Banda Aceh, Senin (18/12).

Bahkan dari jumlah tersebut, sebagian mereka juga tidak memiliki kartu UNHCR, dan sebagian berwarga negara Myanmar dan Bangladesh.

Mereka juga datang ke Indonesia ada yang dibiayai oleh orang tuanya yang tinggal di Coxz Bazar, Bangladesh.

Rata-rata etnis Rohingya yang datang ke wilayah Aceh Besar membayar uang sebesar Rp 14 juta – Rp 16 juta untuk bisa berlayar ke Indonesia. Uang itu di setor ke Muhammad Amin yang berperan sebagai mengkoordinir warga dan juga kapten kapal.

Fahmi memastikan mereka datang ke Indonesia bukan dalam keadaan darurat yang terjadi di wilayah mereka.

“Dapat kami simpulkan mereka bukan dalam keadaan darurat dari negara asal menuju Indonesia, mereka punya tujuan untuk mencari pekerjaan di negara tujuan,” katanya.

Sebelumnya, seorang warga Myanmar bernama Muhammed Amin resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus penyelundupan manusia 135 orang etnis Rohingya yang tiba ke wilayah Aceh Besar pada Ahad (10/12).

Ia berperan sebagai orang yang mengkoordinir para warga Rohingya yang berada di wilayah Cox’s Bazar, Bangladesh serta kapten kapal. Amin juga bekerjasama dengan agen utama yang berada di wilayah Cox’s Bazar untuk menyediakan kapal.

Tersangka berperan sebagai yang mengkoordinir warga etnis Rohingya untuk pergi meninggalkan camp penampungan menuju ke Indonesia dengan syarat harus membayar sejumlah uang,” ujarnya.

Lainnya

Marc Marquez ungguli adik kandungnya untuk menangi GP Aragon
Petugas Haji Diusir Keamanan Arab, Dilarang Dampingi Jemaah di Jamarat
Miguel Uribe (Dokumentasi Facebook Miguel Uribe)
KLH Segel Tambang Nikel di Raja Ampat, Ancam Bawa ke Jalur Hukum
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali bikin gaduh panggung politik global. Mulai Senin (9/6/2025).
Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi Gerindra, Rokhmat Ardiyan
Viral Mobil Dinas Masuk Jalur Transjakarta, Polisi Malah Beri Hormat, ini Kata Dirlantas
Eurico Guterres bersama ribuan warga penerima rumah Eks Pejuang TIm-tim.
Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menyalurkan 2.300 paket daging kurban Emirates Red Crescent dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Ahad (8/6).
Pemakzulan Gibran Konstitusional dan Selamatkan Moral Bangsa
Timwas Ungkap Penyebab Jamaah Haji RI Menumpuk di Mina
Kemenag Minta Maaf soal Masalah Pergerakan Jemaah ke Mina
Cegah Banjir Rob, Pemprov Jakarta Mau Bangun Tanggul Tinggi 2,5 Meter
Lepasnya empat pulau Aceh masuk ke wilayah Sumut diduga akibat bergesernya batas darat. (Foto: Ist)
Jokowi Harusnya Tahu Diri Sudah Terlalu Tua bagi PSI
Luar Biasa Ketika Tumbuh di Tengah Ketidakpastian
Capres Kolombia Miguel Uribe Kritis Setelah Ditembak Bocah 15 Tahun
Raja Ampat Bukan Milik Investor
Pemain Timnas Spanyol, Lamine Yamal
Kantor Pusat Google.
Enable Notifications OK No thanks