Rajin Usik Penyakit hingga Ijazah Jokowi, Dr Tifa Ngaku Kena Teror, Anak-anaknya Terancam
“Anak-anak saya diteror. Kost mereka disatroni, dan diancam verbal akan disakiti. Sampai foto-foto KTM dan KTP mereka disebar di sosial media dengan ancaman setiap hari di WA,” tulisnya.
Tak hanya anak-anaknya, Dr Tifa juga mengaku telah berkali-kali menerima ancaman.
Ia menyebut bahwa serangan ini bukan hanya dialaminya sendiri, tetapi juga beberapa tokoh lain yang vokal terkait dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.
“Selain tentu saja saya sendiri, ancaman sudah tidak terhitung. @SianiparRismon (Rismon Sianipar) mobilnya dirusak berkali-kali. @KRMTRoySuryo (Roy Suryo) dikirimi makhluk aneh-aneh dari dunia Astral,” lanjutnya.
Dengan nada tajam, Dr Tifa mempertanyakan siapa sebenarnya pihak yang ketakutan hingga menyerang dengan cara-cara semacam itu.
“Sebetulnya siapa sih yang ketakutan ini? Kok banci sekali anak-anak pun diserang? Pakai preman dll,” sindirnya.
“Yang serang pakai tangan orang lain itu yang melakukan kejahatan, penipuan, kebohongan. Yang diserang, tentu saja yang pegang kebenaran.”
“Jangan terbalik, kecuali Termul pikirannya terbalik-balik.”
Di akhir cuitan, ia juga menyelipkan kalimat satir:
“Btw, siapa yang berobat alasannya liburan antar cucu ya?”
Simpati Warganet untuk Dokter Tifa
Unggahan ini memantik berbagai reaksi dari warganet.
Banyak yang menunjukkan simpati dan dukungan moral terhadap Dr Tifa dan rekan-rekannya yang turut disinggung dalam cuitan.
Akun @hahahuhu menulis:
“Mereka punya segalanya, menghalalkan segala cara agar bu dok dan teman-teman menyerah. Tapi mereka tak sadar bahwa apa yang mereka buat pasti akan mendapat balasannya dari yang Maha Kuasa.”
Akun @Yuk Berisik juga menambahkan:
“Biarlah ancaman itu jadi ladang amal. Kebenaran itu sangat pahit bagi orang yang berbohong.”
Sementara akun @Indonesia Gelap mendoakan:
“Semoga Allah senantiasa melindungi @DokterTifa, @SianiparRismon, dan pak Roy Suryo… memberikan kesehatan, kekuatan, dan kesabaran sebagai lokomotif perjuangan melawan kebodohan, kemunafikan, dan kedzaliman si ijazah palsu.”