Rudal Hujani Tel Aviv dan Haifa, Warga Israel Panik, Sebut Serangan Iran seperti Hari Kiamat
Infoaceh.net – Serangan balasan Iran terhadap pendudukan Israel kembali memanas. Senin (16/6/2025) dini hari, sejumlah rudal dilaporkan menghantam beberapa kota besar di wilayah Israel, termasuk Tel Aviv, Haifa, Bnei Brak, dan Petah Tikva, menyebabkan ledakan besar, kepanikan massal, serta pemadaman listrik luas di kawasan padat penduduk tersebut.
Menurut laporan Al Mayadeen, salvo rudal Iran kembali ditembakkan dari wilayah Iran ke arah Palestina yang diduduki. Di Gush Dan, pusat wilayah metropolitan Tel Aviv, sedikitnya empat rudal berhasil menghantam area strategis, termasuk pusat kota Tel Aviv.
Di Haifa, kota pelabuhan di utara Israel, sejumlah ledakan besar terdengar, dan salah satu rudal menyebabkan kehancuran signifikan. Sementara di Petah Tikva, sebuah rudal menghantam bangunan tempat tinggal, memicu kerusakan parah dan korban luka.
Sirene peringatan berbunyi nyaring di berbagai wilayah, termasuk Yafa, Modi’in, Herzliya, dan Hasharon. Komando Front Dalam Negeri Israel pun mengeluarkan perintah darurat, mengimbau warga untuk tetap dekat dengan tempat perlindungan dan menghindari merekam lokasi jatuhnya rudal karena alasan keamanan nasional.
Laporan saksi mata dan video amatir yang beredar di media sosial menggambarkan suasana mencekam. “Seperti hari kiamat,” ujar seorang warga Tel Aviv yang berhasil mengungsi ke tempat aman.
Pemadaman listrik besar-besaran turut dilaporkan terjadi di wilayah tengah Israel, terutama Tel Aviv dan sekitarnya, yang mempersulit operasi tanggap darurat dan evakuasi. Layanan Magen David Adom menerima ratusan laporan warga yang terluka atau mengalami trauma akibat serangan tersebut.
Hingga berita ini dirilis, sumber-sumber resmi Israel mengonfirmasi adanya sejumlah korban luka berat, namun jumlah pasti korban tewas maupun luka masih belum dipublikasikan secara resmi.
Serangan ini merupakan kelanjutan dari eskalasi militer menyusul serangan sebelumnya yang melibatkan rudal balistik Haj Qassem, yang berhasil menembus sistem pertahanan udara Iron Dome Israel. Konflik ini semakin memperlihatkan rapuhnya pertahanan udara bahkan di negara yang dikenal memiliki teknologi militer mutakhir.