Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah didampingi Dyah Erti Idawati serta Direktur RSUDZA, dr. Azharuddin, meninjau Rumah Singgah RSUDZA dalam rangka penyiapan sebagai alternatif tempat isolasi OTG pasien positif Covid 19
Banda Aceh — Usai menanam mangrove secara simbolis di Gampong Lamguron, Kecamatan Peukan Bada Aceh Besar, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Aceh, Nova Iriansyah, bersama Wakil Ketua Gugus Tugas, Dyah Erti Idawati bergegas meluncur ke Rumah Singgah di komplek Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Selasa (4/8).
Ketua gugus tugas yang merupakan Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh itu meninjau kondisi dan kapasitas rumah singgah di RSUDZA, sebagai alternatif terakhir, tempat isolasi khusus Orang Tanpa Gejala (OTG), yang konfirmasi positif terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Rumah singgah tersebut selama ni digunakan sebagai tempat penampungan dan istirahat bagi pasienn dan keluarga pasien penyakit umum yang sedang menjalani perawatan di RSUDZA, namun tidak punya tempat tinggal di Banda Aceh.
“Pak Nova bersama Ibu Dyah ingin melihat kondisi rumah singgah itu, sebagai alternatif terakhir, tempat isolasi para OTG yang positif Covid-19,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG).
Menurutnya, tren peningkatan kasus Covid-19 di Aceh sejak 15 Juli silam perlu diantisipasi sejak dini. Sebab, ruang perawatan yang dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum virus asal Kota Wuhan, Tiongkok, menjangkau Aceh, nyaris terisi penuh dengan pasien Covid-19.
Jumlah pasien sudah mendekati ambang batas daya tampung ruangan yang tersedia.
SAG menjelaskan, ruang Respiratory Intensive Care Unit (RICU) RSUDZA berkapasitas 6 kamar (6 bad) sudah penuh. Ruang Penyakit Infeksi New-Emerging dan Re-Emerging (Pinere) I ada 18 tempat tidur, juga penuh.
Begitu juga ruang isolasi Pinere II nyaris penuh dengan pasien Covid-19. Sedangkan ruang Pinere III dan Pinere IV sedang dalam proses renovasi. Sedangkan tenaga medis yang terinfeksi virus Corona kini diisolasi di Asrama Haji Aceh.
“Kita berharap tidak terjadi lonjakan kasus baru yang drastis, sehingga rumah singgah dua lantai itu tetap berfungsi seperti saat ini,” pungkas SAG. (IA)