Sampah Aceh 2.800 Ton Per Hari, Pj Gubernur Ajak Masyarakat Kurangi Penggunaan Plastik
BANDA ACEH – Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bijak dan membudayakan pengelolaan sampah. Salah satunya dengan mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai.
Hal itu disampaikan Pj Gubernur, pada peringatan World Cleanup Day (WCD) 2023, yang dipusatkan di Nol Kilometer Kota Banda Aceh, kawasan Gampong Jawa, Kecamatan Kutaraja, Sabtu (23/9/2023).
“Mulai hari ini mari kita budayakan bagaimana secara bersama kita mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai sebagai upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat serta menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Pj Gubernur.
Pj Gubernur juga menyontohkan pengaruh buruk sampah terhadap aktivitas perekonomian masyarakat.
“Seperti contoh, di sebelah kanan kita ini. Timbunan sampah di muara Krueng Aceh ini menyebabkan sedimentasi dan pendangkalan, sehingga perahu dan kapal nelayan harus lebih berhati-hati saat masuk ke mulut muara,” kata Gubernur.
Usai memberi sambutan, Pj Gubernur Aceh yang hadir bersama istrinya Ayu Candra Febiola Nazuar serta sejumlah Kepala Satuan kerja perangkat Aceh dan para relawan, melakukan aksi pungut sampah di sekitar lokasi acara.
Untuk diketahui bersama, WCD merupakan aksi bersih-bersih secara serentak di dunia, dengan tujuan menyatukan umat manusia dari berbagai bangsa untuk pada saat bersamaan membersihkan bumi dari sampah.
Kegiatan ini diinisiasi organisasi masyarakat di Estonia yang disebut Let’s Do It pada tahun 2008. Saat ini, kegiatan ini telah menjadikan Gerakan Global yang diikuti 193 negara.
Kegiatan WCD Tahun 2023 ini mempunyai Visi ‘Bumi yang bebas dari masalah isu persampahan’ dan Misi ‘Menyelesaikan krisis sampah yang mencemari lingkungan dengan mengerakkan jutaan masyarakat untuk melakukan aksi bersih-bersih di lingkungan.’
Dalam sambutannya, Pj Gubernur mengingatkan permasalahan sampah di Indonesia sudah memasuki tahap darurat, termasuk yang terjadi di Aceh.
“Saat ini, timbunan sampah di Aceh mencapai sekitar 2.800 ton per hari. Sementara tingkat penanganan sampah yang mampu kita lakukan hanya sebesar 45,54 persen. Angka pengurangan sampah yang mampu kita capai baru sebesar 4,65 persen saja,” ungkap Achmad Marzuki.